Dipeluk Prabowo, Nenek Irah: Rasanya Seperti Dipeluk Arwah Bapak Saya

Dalam video viral kedua, Nenek Irah menyangkal ucapannya sendiri dalam video viral pertama. Ia juga cerita rasa saat dipeluk Prabowo.
Nenek Irah dalam video viral pertama mengaku dapat bayaran Rp 500 ribu untuk naik ke panggung kampanye calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Mataram Nusa Tenggara Barat. Pada video viral kedua, Nenek Irah menarik kembali ucapannya. Ia mengaku tidak mendapat bayaran Rp 500 ribu. (Foto: Screenshot video viral)

Jakarta, (Tagar 28/3/2019) - Video viral pengakuan seorang nenek mendapat bayaran Rp 500 ribu untuk naik ke panggung kampanye calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Mataram, Nusa Tenggara Barat, disusul video viral kedua sang nenek yang belakangan diketahui bernama Irah. 

Dalam video kedua, Nenek Irah menyangkal ucapannya sendiri dalam video pertama. Kali ini ia menjelaskan tidak mendapat bayaran apa-apa dalam kampanye Prabowo tersebut. Ia juga bercerita saat dipeluk Prabowo rasanya seperti dipeluk arwah bapaknya. 

Video kedua bersumber dari akun YouTube 'Lintas NTB'. Dalam dialog pada video ini Nenek Irah mengaku berinisiatif datang ke acara kampanye Prabowo.

Ia mengatakan datang ke lokasi kampanye setelah mendapat ajakan dari kepala lingkungan. Bersama warga lain, Nenek Irah diantar menggunakan kendaraan roda empat hingga tiba di lokasi.

"Tidak ada saya sendiri. Memang niat dari dulu, saya senang sama Pak Prabowo. Saya sendiri mau lihat ke sana diajak sama kepala lingkungan, naik mobil, banyak teman saya juga," kata Nenek Irah, menjawab pertanyaan seorang pria dalam video tersebut.

Di lokasi kampanye, kata Nenek Irah, ia melihat antusiasme warga berkerumun menunggu kedatangan sang calon presiden. 

Nenek Irah mengaku mendapat perlakuan khusus hingga ia bisa berdiri dekat pagar, tepat depan panggung.

"Jadi kan saya bawa bendera, benderanya Pak Prabowo sama kaosnya Pak Prabowo. Akhirnya saya jalan nanjak kan ada orang-orang di sana penuh orang," ucapnya.

Saya ndak pernah, biar apa-apa ndak pernah saya dibayar sama orang disuruh naik ke sana. Tidak ada saya dibayar apa-apa. Memang saya, niat saya sendiri sudah ke sana itu, ndak ada terima uang, ndak ada saya terima uang.

"'Kasih lewat ini jangan disenggol-senggol, kasih agak lewat.' Akhirnya saya sampai di pagar depan panggung itu, belum datang Pak Prabowo ini belum. Nah di sana saya berdiri, akhirnya saya bisa lihat orang yang digotong-gotong itu. Semaput kan dibawa-bawa ke sana," sambungnya.

Nenek Irah mengatakan sempat bersalaman dengan rombongan Prabowo, saat mantan Danjen Kopassus itu tengah berorasi.

Kemudian, di tengah pidato, kata dia, Prabowo bertanya dari atas panggung, apa ada mamak-mamak yang sudah tidak punya gigi. Lalu, teman-teman Nenek Irah pun ramai-ramai menunjuk dirinya.

"Sudah lama pidato terus tanya begini dia, mana ada mamak-mamak dengan ndak ada gigi? Itu katanya Pak Prabowo. Terus ini teman-teman saya, 'ini ada pak ini," ceritanya.

Setelah itu Nenek Irah diangkat ke atas panggung dan tidak hanya bertatapan langsung dengan mantan suami Titiek Soeharto, ia mengaku dipeluk dan dicium Prabowo. Hal itu, sekilas mengingatkan Nenek Irah bak dipeluk arwah bapaknya yang ia tidak akan lupakan.

"Akhirnya saya diangkat ke panggung sama temannya itu ngangkat saya. Nah di sana saya dipeluk, dicium, macam-macam kayak rasanya dipeluk sama arwahnya bapak saya," kata Nenek Irah.

Kemudian Prabowo bertanya kepadanya, soal di mana ia tinggal dan untuk membiayai kehidupan sehari-hari bekerja sebagai apa. Nenek Irah menjawab pertanyaan ayahanda Didit Prabowo dengan jujur apa adanya.

"Terus dia tanya di mana tinggal, saya tinggal di Telaga Mas. Saya nyewa rumah 500 (Rp 500 ribu) satu bulan. Apa usahanya, saya cari dus, botol-botol itu dikumpul di rumah saya, jual 1.000 (Rp 1.000), nah cuma itu sih," urainya.

Dalam video berdurasi 6 menit 14 detik itu, seorang pria dan seorang wanita mengajukan pertanyaan pada nenek Irah, ingin memastikan apa benar ia menerima uang Rp 500 ribu. 

Rentetan pertanyaan dua orang itu membuat Nenek Irah terlihat ketakutan. Sampai-sampai Nenek Irah tak kuasa membendung linangan air mata.

"Ndak ada saya dikasih uang 500 ribu ndak. Saya diajak ke Jokowi saya ndak mau, saya mau di Prabowo. Jadi sekarang saya minta, mohon maaf jangan diperpanjangi lagi. Lebih baik video itu, apa namanya, dihapus, biar ndak jadi panjang. Kasihan lah saya, nanti jadi bagaimana-bagaimana saya, kan jadi saya takut," ucapnya di antara isak tangis.

"Saya ndak pernah, biar apa-apa ndak pernah saya dibayar sama orang disuruh naik ke sana. Tidak ada saya dibayar apa-apa. Memang saya, niat saya sendiri sudah ke sana itu, ndak ada terima uang, ndak ada saya terima uang," tangis Nenek Irah pecah lagi. []

Baca juga:

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.