Dinkes Aceh Singkil Deteksi 20 Wanita Positif Sifilis

Dinkes Kabupaten Aceh Singkil mendeteksi 20 wanita di Aceh Singkil terjangkit penyakit sifilis. Pemeriksaan dilakukan pada wanita umur 20-40 tahun.
Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

Singkil - Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil merilis data terbaru mengenai warga Aceh Singkil yang terjangkit penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Hingga Juli 2019, didiagnosis, puluhan wanita di sana terserang sifilis.

Pengelola program IMS Erna Berutu mengatakan, pendataan sejauh ini masih sebatas kepada para ibu hamil. Untungnya dalam pendataan sementara, penderita HIV di sana tidak ditemukan.

"Ibu-ibu hamil yang didata sejak Januari hingga Juli 2019. Dari 1.129 orang jiwa ibu-ibu hamil, 20 jiwa diantaranya dinyatakan positif sifilis, dan 1109 lagi dinyatakan negatif. Namun untuk jenis penyakit HIV nihil," kata dia.

Ia menerangkan, pemeriksaan dan pendataan pada ibu hamil dan calon pengantin menyasar wanita berusia 20 tahun hingga umur 40 tahun.

"Target sementara proses pendataan dalam program ini untuk ibu-ibu hamil dan calon pengantin, namun baru dijalani ditingkat ibu-ibu hamil," kata dia.

Ia melanjutkan, pihaknya telah melakukan upaya pendeteksian ke tempat yang rentan dengan bisnis terselubung. 

"Kenapa kita menekan penyakit IMS, karena untuk mengurangi penularan kalau tidak kita tekan, 30 kali lebih cepat penularan," ujar Erna. 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil Edi WidodoKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil Edi Widodo SKM saat dikonfirmasi diruangan kerjanya Jum'at 23 Agustus 2019.(Foto: Tagar/Khairuman).

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Singkil Edi Widodo saat ditemui Tagar, menerangkan, pihaknya hingga kini sudah melakukan upaya penyuluhan IMS ke sekolah-sekolah dan pedesaan, agar siswa-siswi serta masyarakat teredukasi sejak dini.

Ibu-ibu hamil yang didata sejak Januari hingga Juli 2019. Dari 1.129 orang jiwa ibu-ibu hamil, 20 jiwa diantaranya dinyatakan positif sifilis.

Untuk upaya pada korban yang kadung terjangkit penyakit menular ini, pihaknya menganjurkan para penderita untuk segera berobat ke rumah sakit atau Puskesmas yang tersedia, karena obat-obatan gratis dijamin oleh pemerintah.

"Intinya diharapkan jangan sampai terjadilah, namun kendati daerah kita posisinya berada di perbatasan. Mobilitas penduduk tetap bisa menjaga kesehatan," tuturnya. 

Menurut dia, sebaiknya masyarakat harus menjaga pola hidup bersih dan tidak lupa berpedoman kepada norma-norma agama yang telah disepakati di Bumi Serambi Mekkah. []

Baca juga: Wanita di Aceh Utara Dilarang Keluar Malam


Berita terkait
Wanita Korban Kekerasan Seksual di Aceh Diam, Ada Apa?
Wanita korban kekerasan seksual di Bumi Serambi Mekkah banyak memilih bungkam. Ditengarai, masih banyak anggapan bahwa hal tersebut merupakan aib.
Pamer Alat Vital ke Wanita, Polisi Proses Pejabat di Aceh
Pejabat di Aceh Jaya berinisial, I dilaporkan ke Polda Aceh terkait dugaan pelecehan seksual terhadap wanita berinisial N.
Pesta Ulang Tahun, 9 Wanita di Aceh Diamankan
Petugas tak menemukan bukti apapun yang bisa membuktikan para wanita itu sebagai PSK.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.