Dilema Nenek Berhaji atau Urus Suami di Yogyakarta

Cerita penantian 10 tahun seorang nenek di Sleman, Yogyakarta, yang gagal berangkat haji.
Sri Rochani Kismojo, 73 tahun, terpaksa gagal berangkat ke ibadah haji tahun 2020 akibat pandemi wabah virus corona (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)

Sleman - Seorang nenek bernama Sri Rochani Kismojo, 73 tahun, terlihat kecewa. Sri menangis tersedu-sedu saat ditemui awak media menanyakan kabar pembatalan pemberangakatan haji pada 2020 ini akibat pandemi wabah virus Corona.

Warga yang berdomisili di Jalan Tawes III/11, RT5, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini termasuk satu dari ribuan calon jemaah haji yang batal berangkat. Dia menangis karena keinginan yang sudah dinantinya sejak 10 tahun terpaksa urung terwujud.

Dia pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY sejak 2003. Sejak saat itu Sri mulai menyisihkan uang pensiunan untuk tabungan haji. "Saya berusaha menyisihkan sebagian uang untuk tabungan haji. Mulai dari Rp 200 ribu atau Rp 300 ribu bahkan bisa lebih besar tergantung," kata Sri yang terlihat meneteskan air mata pada Minggu, 7 Juni 2020.

Sri mengisahkan sudah melewati banyak rintangan untuk bisa mendaftar haji. Sebelum mendaftar, Sri mengaku dilema karenna suaminya sedang sakit-sakitan. "Awalnya ingin berangkat haji berdua dengan suami saya. Tapi suami sakit-sakitan sampai akhirnya suami meninggal," ucapnya.

Setelah suaminya meninggal, Sri membulatkan niatnya untuk mendaftar haji pada 2011 dan dijadwalkan berangkat pada tahun 2020. Belum genap setahun mendaftar, Sri malah berpikir untuk menarik diri dari keputusan mendaftar haji. Alasannya menunggu sembilan tahun tidak lah sebentar.

"Waktu itu, saya berpikir, sembilan tahun apa saya masih hidup. Kemudian saya tanya ke guru ngaji, kalau uang saya tarik diganti untuk umrah bagaimana. Saya takut belum terlaksana tapi sudah dipanggil (meninggal). Akhirnya suruh lanjut," ungkapnya.

Awalnya ingin berangkat haji berdua dengan suami saya. Tapi suami sakit-sakitan sampai akhirnya suami meninggal.

Perlahan, Sri percaya bahwa rizki ada di tangan Tuhan. Apa yang direncanakan yang memutuskan hanya Tuhan, apakah nanti bisa menginjakan kaki ke Tanah Suci atau tidak. Sri hanya berdoa semoga semua bisa berjalan dengan harapannya.

Sri lalu memenuhi setoran awal dana haji sebesar Rp 25 juta. Pada 23 Maret 2020, Sri melunasi kekurangan biaya pemberangkatan ibadah haji (BPIH) sekitar Rp 10,5 juta. Total, biaya yang sudah dibayarkan Rp 35,9 juta.

Biaya lunas, Sri sudah memastikan dirinya layak berangkat haji. Sri sudah memenuhi syarat-syarat ibadah haji termasuk administrasi dan dinyatakan sehat. "Sudah melewati proses latihan manasik haji, juga ada rangkaian tes kesehatan yang dilakukan di Rumah Sakit Condongcatur, Puskesmas Ngaglik, dan RSUD Sleman. Semuanya sudah terpenuhi," kata Sri.

Namun, karena situasi wabah virus Corona yang masih menghantui masyarakat sehingga tidak berjalan seperti yang diharapkan banyak orang. Pemerintah Indonesia memutuskan tak memberangkatkan jemaah haji 2020 karena penyebaran virus Korona belum usai. Kebijakan tersebut diputusan oleh Menteri Agama, Fachrul Razi.

Sri mengaku kecewa dengan penundaan haji itu. Kendati demikian, Sri harus berusaha berlapang dada. Sri penuh harap dirinya bisa berangkat haji tahun depan. "Saya berdoa, Ya Allah, berikan saya yang terbaik. Saya ingin berangkat haji. Saya merasa banyak dosa. Semoga saya tahun depan bisa diberangkatkan untuk meminta ampun kepada Allah di Tanah Suci," ungkat Sri. []

Baca Juga:

Berita terkait
Cerita Mantan Kapolresta Yogyakarta yang Gagal Haji
Mantan Kapolresta Yogyakarta Armaini termasuk satu dari ribuan jemaah yang batal berangkat haji tahun ini. Berikut ceritanya.
Polemik Jemaah Haji dan Pergesekan Menteri Agama-DPR
Setelah Menteri Agama Fachrul Razi mengumumkan pembatalan keberangkatan calon jemaah haji RI, dianggap menyalahi aturan oleh anggota DPR.
Garuda Kehilangan Pendapatan Akibat Pembatalan Haji
Keputusan Kementerian Agama membatalkan pemberangkatan calon jemaah haji tahun 2020 memberikan pengaruh siginfikan terhadap Garuda Indonesia.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.