Dies Natalis ke-71 Merefleksikan Wujud GMKI Sebagai Organisasi Intelektual

Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Natalis ke-71 tahun dirayakan penuh dengan kemeriahan.
Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Natalis ke-71 dilangsungkan di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa, 9 Februari 2021. (Foto: Dokumen GMKI)

Jakarta - Dies Natalis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Natalis ke-71 tahun dirayakan penuh dengan kemeriahan. Perayaan hari besar GMKI ini dilangsungkan di gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pada momen bahagia itu, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) GMKI Jefri Edi Irawan Gultom menyampaikan pidatonya bertajuk 'Transformasi Gerakan Menuju GMKI yang Kontekstual'.

Tentang apa yang terjadi hari ini dan bagaimana mempersiapkan masa depan GMKI dengan SDM berkualitas

"Angka 71 tahun bukan sekadar gambaran sebuah usia atas perjalanan hidup, tetapi bagaimana kita merefleksikan perjalanan panjang kehadiran GMKI sebagai organisasi intelektual kaum muda Kristen dalam mewarnai keindonesiaan dengan beragam identitasnya," kata Jefri, Selasa, 9 Februari 2021.

Dia mengatakan, Dies Natalis ke-71 merupakan tanda memasuki perjalanan dekade baru di abad 21. Menurutnya, abad ini diwarnai kemajuan ilmu pengetahuan, budaya dan kecanggihan teknologi.

"Orang hidup dalam beragam platform digital yang menawarkan bermacam aplikasi untuk menuai eksistensi serta esensi. Saya menyebutnya era networking society," tuturnya.

Lebih lanjut, dia berharap di perjalanan ke-71 GMKI, menjadi langkah refleksi untuk merajut makna mengenai apa yang telah berlalu.

"Tentang apa yang terjadi hari ini dan bagaimana mempersiapkan masa depan GMKI dengan SDM berkualitas," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Ketum JG ini memperlihatkan secara gamblang bagaimana dinamika perjalanan GMKI di era kekinian, baik secara internal maupun eksternal organisasi.

Bahwa kerusakan alam dan lingkungan yang terjadi secara global hingga lokal menjadi isu sentral dalam penyampaian pidato tersebut.

"Akhir kata, setiap masa punya generasi. Setiap generasi memiliki zamannya. Kata Rumi, akal bilang pada kita, arah-arah itu menunjukkan batas, yang adalah sebuah akhir. Sementara, cinta berkata tidak. Tak ada batas di sana, selalu ada jalan di sana, dan aku sering melaluinya," ucap Jefri.

Perayaan Dies Natalis ke-71 disambut secara sukacita oleh sejumlah tokoh nasional bahkan dunia internasional. Adapun pimpinan WSCF (Word Student Christian Federation) Asia-Pacific, Perhimpunan Pelajar Indonesia yang ada dibeberapa negara hingga kader-kader GMKI di luar negeri.

Sementara, Fanny Hiu-Fan CHUNG Interim Regional Coordinator World Student Christian Federation Asia-Pacific (Hongkong) mengatakan bahwa GMKI masih tetap setia terlibat dalam persoalan sosial, keadilan dan perdamaian.

Fanny mengatakan, selama ini GMKI telah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa untuk Indonesia.

Hal senada juga disampaikan oleh beberapa Student Christian Movement (SCM) yang ada di Asia-Pacific, seperti Kumudu Saman Jayasuriya (SCM) Sri Lanka, Vicente (SCM) Timor Leste, Ros Hewett (SCM) Australia, dan Monika Biswas (SCM) Bangladesh.

Selanjutnya, Choirus Anam Koordinator Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Dunia), Ph.D Student in publik Policy at Charles University Ceko berharap di usia ke-71 GMKI terus berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Hal serupa juga disampaikan Muhammad Rajiev Syarif Koordinator (PPI) Malaysia Periode 2019-2020.

Selain mengucapkan selamat selamat atas Dies Natalis tersebut, Muhammad ingin GMKI tetap menjadi organisasi yang melahirkan para pemimpin ke depan.

Di usianya yang ke-71, GMKI tidak hanya mendistribusikan kader di dalam negeri tetapi sampai kepada luar negeri.

Mereka adalah Pdt. Mika Purba dan Isten Sweno Tamba. Diketahui, Mika saat ini melayani negara Jerman, sementara Isten sedang menempuh pendidikan di negara Belanda.

Menurut dokumen yang dimiliki Bidang Hubungan Internasional PP GMKI, terdapat beberapa kader GMKI yang juga berada di luar negeri seperti, Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, China, Korea, Jepang, Australia, Switzerland, Jerman, Belanda dll.[]

Berita terkait
GMKI : Kapolri Listyo Sigit Harapan Besar untuk Polri yang Presisi
Ketua Umum GMKI, Jefri Gultom berpandangan, Kapolri Listyo Sigit menjadi simbol harapan baru penegakan hukum di Tanah Air.
GMKI Minta Polri Usut Kasus Rasisme Terhadap Natalius Pigai
GMKI mengecam keras isu rasisme yang dilakukan politikus Partai Hanura Ambrosius Nababan terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.
Akselerasi GMKI di Era Networking Society
Merefleksikan gagasan sederhana bagi masa depan GMKI sebagai komunitas intelektual generasi muda Kristen.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.