Didik Anak, Kak Seto di Aceh: Bukan Dengan Kekerasan

Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi sebut anak-anak adalah aset bangsa. Hal itu dikatakannya dalam kegiatan Jambore Anak 2019 di Aceh Besar pada Minggu, 4 Agustus 2019.
Kak Seto hibur anak-anak Aceh dengan serangkaian permainan di Lapangan Balai Latihan Pegawai Pertanian Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar pada 4 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Aceh Besar - Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto menyebutkan anak adalah aset bangsa. Sebaiknya diberikan pendidikan penuh kasih sayang tanpa kekerasan.

Hal itu dikatakannya dalam kegiatan Jambore Anak 2019 di Aceh Besar pada Minggu, 4 Agustus 2019.

"Kepada orang tua, dengan segala hormat mohon mendidik dengan kekuatan cinta, dengan hati yang bersih, bukan dengan kekuatan atau kekerasan. Tapi dengan kekuatan cinta," kata Kak Seto di Aceh Besar, Minggu, 4 Agustus 2019.

Kak Seto mengibaratkan kekuatan cinta terhadap anak-anak akan melahirkan bunga-bunga yang elok dan merekah. Karena itu, sebaiknya pendidikan ditanam di tanah yang subur.

"Tanah yang subur ini adalah tanah yang penuh dengan apresiasi, penuh cinta, dan kasih sayang," ucap dia.

Dalam kegiatan ini, Kak Seto menghibur anak-anak Aceh dengan serangkaian permainan. Dimana kegiatan tersebut digelar Dinas Sosial Aceh di Lapangan Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar,.

Rangkaian hiburan yang dimainkan Kak Seto cukup mengundang gelak tawa dan bahagia anak-anak yang mengikuti Jambore Anak 2019 hari itu. Diantara permainan yang cukup menarik anak-anak disana adalah sulap-sulap kecak yang dimainkan pria kelahiran 28 Agustus 1951 tersebut. 

Tanah yang subur ini adalah tanah yang penuh dengan apresiasi, penuh cinta, dan kasih sayang.

Keceriaan anak-anak Aceh mulai terlihat saat Kak Seto menunjukkan atraksi sulapnya. Keakraban juga terjalin diantara mereka saat itu.

"Sulap itu sihir atau kecepatan tangan?" kata Kak Seto kepada anak-anak di Jambore Anak 2019.

Dengan sangat cepat, anak-anak disana merespon Kak Seto. "Kecepatan tangan,” ucap anak-anak kompak.

“Iya, sulap itu bukan sihir, tapi kecepatan tangan dan harus menggunakan alat,” katanya pada anak-anak.

Adanya kegiatan tersebut, dia berharap mudah-mudahan Provinsi Aceh bisa menjadi provinsi yang layak anak dan mengembangkan perlindungan terhadap anak secara optimal. Karena hal itu dapat melahirkan anak-anak yang cerdas dan berkualitas di bidangnya masing-masing. 

Baca juga:

Berita terkait
0
Sekjen PBB Ingatkan Risiko Nyata Kelaparan Akut Tahun Ini
Tahun 2023 bisa lebih buruk lagi, ini disampaikan Sekjen PBB dalam konferensi internasional tentang ketahanan pangan global di Berlin