Semarang - Aktivitas usaha di pabrik tahu di kawasan barat Semarang mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tak hanya eksis di masa pandemi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu juga tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya di tengah lesunya ekonomi nasional.
Awalnya, sembari gowes pagi pada Minggu, 4 Oktober 2020, Ganjar akan melihat dari dekat aktivitas UMKM di kawasan Tanah Mas Semarang, yakni sentra pembuatan ikan asap. Sayangnya, saat Ganjar datang, aktivitas pengasapan ikan manyung sedang libur.
Ganjar lantas meneruskan gowesnya ke pabrik tahu Surabaya di kawasan Semarang Indah. Di tempat itu, gubernur rambut putih ini dibuat kaget dan kagum melihat inovasi yang dilakukan pemilik usaha. Ternyata, pabrik tahu tersebut berinovasi dengan membuat jus kedondong, jus kacang hijau hingga susu kedelai.
“Karena omzet tahunya menurun sampai 50 persen, kami bikin ini supaya bisa tetap produksi dan tidak mem-PHK karyawan,” kata Sari, admin dari pabrik tersebut.
Ini keren, pemiliknya berinovasi dengan membuat jus agar tidak sampai mengurangi pegawai meski omzet menurun sampai 50 persen.
Sari mengaku pabrik tempatnya bekerja punya karyawan sebanyak 50 orang. Memproduksi berbagai jenis tahu, mulai dari tahu bakso, tahu krispi, dan tahu putih. Produksi jus kedondong hingga susu kedelai sendiri baru mulai beberapa bulan terakhir karena Pandemi.
“Ini keren, pemiliknya berinovasi dengan membuat jus agar tidak sampai mengurangi pegawai meski omzet menurun sampai 50 persen,” katanya Ganjar sembari nge-vlog.
Ganjar sendiri berharap UMKM terus berinovasi dan memutar kepala untuk berkreasi. Sehingga roda usaha tetap berjalan dan menghindari pemecatan karyawan.
“Seperti ini bagus. Jadi UMKM harus terus berinovasi, walaupun di tengah pandemi tapi produksi tetap berjalan dan karyawan juga bisa tetap bekerja,” ujar dia.
Baca juga:
- Curhatan Pedagang Gedongsongo ke Ganjar Pranowo
- Hari Batik Nasional, Ganjar: Terus Berinovasi dan Berkreasi
- Kaum Difabel Buat Masker Batik untuk Topang Perekonomian
Sebelum ke pabrik tahu, Ganjar menyempatkan diri ke rumah keluarga Sutono, salah satu warga yang memproduksi tempe. Keluarga tersebut ternyata telah membuat panganan tempe gembus selama 48 tahun. Dan semangat mempertahankan usaha keluarga membuat Ganjar geleng kagum.
“Pandemi ini turun 20 persen Pak, tapi tetap bikin dan kirim ke pedagang di pasar,” ujar Sutono kepada Ganjar. []