Jakarta, (Tagar 7/3/2019) - Bukan hal yang tabu lagi sekarang ini membicarakan tentang seksualitas suatu hubungan. Apalagi dalam prakteknya pun harus perlu diperhatikan, bagaimana seks yang aman dalam setiap hubungan khususnya pada suami atau istri yang positif terkena HIV.
Sangatlah penting untuk pasangan suami-istri untuk berbagi dengan satu sama lain mengenai sejarah seks masing-masing. Bahkan perlu dipastikan salah satunya baik suami atau istri belum pernah melakukan hubungan seks dengan siapapun yang memiliki HIV.
Seks tanpa kondom hanya boleh dilakukan dalam sebuah hubungan monogami yang dapat dipastikan setia, dan keduanya tidak terinfeksi dengan penyakit HIV atau jenis penyakit menular lainnya. Kondom inilah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit menular seperti HIV/AIDS.
Baca juga: Seks Bebas di Terminal, 38.874 Orang di Papua Menderita AIDS
Cara itulah yang dapat melindungi hubungan seks diantara pasangan suami-istri tersebut, jika salah satunya memiliki HIV. Adapun pilihan kontrasepsi yang dapat digunakan yaitu kondom pria, kondom wanita, dental dam (dapat digunakan untuk hubungan seks antara wanita-wanita, pria-wanita, dan pria-pria).
Apabila salah satunya baik suami atau istri yang mengidap HIV, itu berisiko menularkan virus penyakit tersebut. Apalagi jika hubungan seks itu dilakukan tanpa pengaman. Hal ini bisa terjadi dengan pasangan beda jenis kelamin maupun pasangan sesama jenis. Bahkan seks anal dan oral seks juga tetap berisiko tertular HIV. Memakai kondom saat berhubungan bisa mencegah penularan virus HIV/AIDS.
Penggunaan kondom secara konsisten saat berhubungan seksual bisa menurunkan risiko penularan virus HIV. Usahakan selalu menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim dengan pasangan anda baik secara vaginal, anal, maupun oral. Kondom juga dapat digunakan oleh Wanita dengan menggunakan kondom khusus wanita.
Memakai kondom secara konsisten tergolong efektif untuk mencegah HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Namun, selain kondom juga disarankan untuk menjauhi perilaku seks yang berisiko, seperti seks anal yang memiliki risiko yang tinggi menularkan virus HIV .
Baca juga: Dosen UGM Akui Hubungan Seks Antar Mahasiswa Sering Terjadi Ketika KKN
