Di Penjara Ahmad Dhani Mengeluh Asam Urat, Apa Bahaya Asam Urat?

Di penjara Ahmad Dhani mengeluh menderita penyakit asam urat, apa bahaya asam urat?
Terdakwa kasus dugaan pencemaraan nama baik Ahmad Dhani mendengarkan keterangan saksi ahli saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2019). Sidang tersebut beragendakan pemeriksaan keterangan saksi-saksi ahli yang diajukan jaksa penuntut umum. (Foto: Antara/Moch Asim)

Jakarta, (Tagar 28/3/2019) - Ahmad Dhani terpidana kasus ujaran kebencian dan tersangka kasus pencemaran nama baik, mengeluhkan banyak penyakit selama berada dalam penjara, di antaranya asam urat.

Penyakit asam urat atau Artritis gout merupakan salah satu jenis peradangan sendi yang disebabkan karena pemebentukan kristal urat pada persendian. Untuk menghindari penyakit ini batasi konsumsi makanan yang mengandung purin atau bahan makanan berlemak seperti isi perut (babat, usus, dan limpa), jika tidak akan dapat memicu penyakit yang lebih serius seperti hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan fungsi ginjal.

Menurut penelitian Kumalasari 2009, Asam urat merupakan kristal putih tidak berbau dan tidak berasa lalu mengalami dekomposisi dengan pemanasan menjadi asam sianida (HCN) sehingga cairan ekstraseslular yang disebut sodium urat.

Jumlah asam urat dalam darah dipengaruhi oleh intake purin, biosintesis asam urat dalam tubuh, dan banyaknya ekskresi asam urat. Kadar asam urat dalam darah ditentukan oleh keseimbangan antara produksi (10% pasien) dan ekskresi (90% pasien).

Namun yang menjadi masalah adalah, jika jumlah kadar asam urat yang ada di tubuh manusia meningkat yang disebut hiperuresemia.

Adapun gejala-gejala klinik hiperuresemia dibagi menjadi 4 stadium, yaitu:

1. Stadium I

Tidak ditemukan gejala yang jelas, namun yang menjadi keluhannya adalah susah berkonsentrasi, tiba-tiba pada saat pemeriksaan darah ternyata asam urat tinggi.

2. Stadium II

Terjadi serangan pada beberapa sendi dan bahkan semua sendi menjadi bengkak dalam beberapa jam, sendi panas, merah, dan sangat nyeri. Kemudian pembengkakan biasanya menjalar ke sekitar sendi. Tanpa dilakukan terapi keluhan dapat berkurang setelah 4 sampai 10 hari. Pembengkakan dan nyeri berkurang dan kulit akan mengupas sampai normal kembali.

3. Stadium III

Pada stadium ini serangan asam urat hanya terdapat waktu pendek yang disebut dengan interkritis.

4. Stadium IV

Penderita  pada stadium ini telah mengalami kronis dan trophi pada sendi, juga pada tulang rawan dari telinga. Akhirnya sendi dapat rusak dan mengalami destruksi yang dapat menyebabkan cacat sendi.

Asam urat kronis ditandai serangan nyeri hebat dan kemerahan, pada bagian bawah sendi dari ibu jari kaki pada waktu tengah malam. Meskipun rasa nyeri kemudian berangsur membaik.

Rasa nyeri yang sering kambuh, Lama-kelamaan sendi dirusak oleh endapan kristal asam urat di dalam sinovia dan tulang rawan dan asam urat di dalam serum meningkat. Kadar asam urat serum juga ditemukan pada orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Sejalan dengan penelitian Setyoningsih, 2009, bahwa kadar asam urat yang tinggi erat kaitannya dengan munculnya penyakit hipertensi. Hal itu telah ditemukan sejak tahun 1960-an. Selain memicu penyakit hipertensi, asam urat juga dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal.

Hal itu tidak akan terjadi jika mampu membatasi konsumsi makanan yang mengandung purin atau bahan makanan berlemak seperti isi perut (babat, usus, dan limpa). []

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.