Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan partainya tidak senang menggoreng hoaks yang beredar soal rancangan undang-undang (RUU) Omnibus Law. Sebab itu rombongan PKS ingin mengonfirmasi hal tersebut saat menyambangi markas NasDem.
Mungkin, kalau oposisi adanya hoaks begitu, ada yang senang. Kalau PKS nggak senang.
Sohibul mengatakan kunjungan PKS ke kantor DPP Partai NasDem juga sebagai bagian silaturahmi balasan. Sedangkan soal konfirmasi, PKS ingin menanyakan langsung kepada Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem, pemimpin salah satu partai pendukung pemerintah pengusung RUU Omnibus Law.
"PKS sebagai partai politik yang tidak mau terjebak dalam sesuatu yang hoaks yang beredar tidak jelas sumbernya, maka kedatangan kami ke sini salah satunya kami bertanya langsung kepada Bang Surya yang mana NasDem di dalam pemerintahan, yang pasti NasDem terlibat di dalam Omnibus Law ini," kata Sohibul di DPP NasDem, Jalan RP Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Januari 2020.
"Mungkin, kalau oposisi adanya hoaks begitu, ada yang senang. Kalau PKS nggak senang. Maka kami mencari klarifikasi langsung ke Bang Surya seperti apa sesungguhnya basis pemikiran Omnibus Law itu," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Sohibul mengungkapkan bakal banyak perubahan setelah Omnibus Law diketok. Perubahan itulah yang perlu diklarifikasi akan diarahkan ke jalan benar atau justru sebaliknya.
"Sebab itu ini suatu yang baru yang kita introduction di program Pak Jokowi juga tentu akan menimbulkan banyak perubahan, bayangkan 79 Undang-undang kemudian disatukan menjadi Omnibus Law, tentu akan menimbulkan sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Sohibul berpesan kepada pemerintah dan DPR agar berhati-hati dalam membahas Omnibus Law. Dia menyebut sebelumnya telah tersebar sejumlah draft Omnibus Law, sementara DPR secara resmi belum menerima draft tersebut.
"Ini saya kira akan menimbulkan persepsi yang buruk sebelum benar-benar Undang-undang itu ada," tutur dia.
Datangnya PKS ke markas NasDem merupakan langkah balasan setelah Surya Paloh dan sejumlah elite partai menyambangi PKS pada Rabu, 30 Oktober 2019. []