Di Banyuwangi, Jokowi Cerita Perjuangan Hidupnya yang Pernah Susah

Calon presiden nomor urut 01 Jokowi mengungkapkan perjalanan dan perjuangan hidupnya
Calon Presiden petahana nomor urut 01 Joko Widodo berbincang dengan salah satu relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) saat menggelar kampanye Ngopi (ngobrol Inspirasi) di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (25/3). Dalam kampanye tersebut, Jokowi mengajak pendukungnya untuk mengenakan baju putih saat berangkat mencoblos ke TPS pada pemilu 17 April 2019 mendatang. (Foto: Antara/Budi Candra Setya)

Banyuwangi, (Tagar 25/3/2019) - Bertemu dengan anak-anak muda milenial di Banyuwangi, Jawa Timur, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan perjalanan dan perjuangan hidupnya. Cerita perjalanan hidupnya ini dia sampaikan menyemangati anak-anak muda agar jangan gampang menyerah.

"Ada banyak kesempatan bagi siapa pun untuk maju, jangan mudah menyerah," kata Jokowi yang didampingi sang istri, Iriana di Taman Blambangan, Senin (25/3), dalam acara Ngobrol Inspiratif Bareng Jokowi bertajuk "Kisah Inspiratif Jokowi: Dari Bisnis Mebel sampai Memajukan Negeri", mengutip Kantor Berita Antara.

Hadir dalam acara itu, Ketua Tim Kampanye Nasional Erick Thohir dan jajaran, Ketua Dewan Pembina Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Jawa Timur Bahlil Lahadalia, Ketua Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa, Ketua Repnas Jatim Mufti Anam, dan jurkam lokal Abdullah Azwar Anas.

Jokowi bercerita tentang masa kecilnya di perkampungan kumuh bantaran sungai di Solo. Jokowi berkali-kali pindah rumah bilik kontrakan karena sang ayah tak punya cukup uang untuk membayar. Bahkan, rumah kontrakannya pernah digusur.

Baca Juga: Foto: Relawan Aceh Say Goodbye Prabowo-Sandi, Dukung Jokowi-Amin

"Sehingga saya harus menumpang di rumah saudara. Sedih rasanya. Tapi, keluarga saya tidak mau menyerah. Bapak dan ibu saya terus berjuang. Saya terus disemangati sampai akhirnya masuk UGM," ucap Jokowi mengenang masa sulit dalam hidupnya.

Lulus kuliah tahun 1985, Jokowi bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh dan ditempatkan di belantara hutan Aceh serta tinggal di rumah panggung agar terhindar dari ancaman binatang buas.

Seusai menikah, sang istri diboyong Jokowi ke Aceh dan mereka tinggal di barak tengah hutan. Hanya ada satu kamar berukuran kecil untuk Jokowi dan Iriana, sementara dapur, kamar mandi, dan ruang tamu digunakan bersama para pekerja lain.

Dua tahun mereka tinggal di hutan. Kesetiaan dan ketabahan Iriana membuat cinta Jokowi kepada sang istri kian kukuh. Pada tahun kedua di hutan, Iriana hamil, sehingga Jokowi memutuskan berhenti bekerja dan ingin merintis bisnis mebel. Dia balik ke Solo.

Satu tahun buka bisnis sendiri, tutur Jokowi, bisnisnya belum moncer. Baru pada tahun ketiga, banyak orang mengenal Jokowi sebagai perajin kayu andal. Jokowi lalu mengikuti pameran di Singapura, hingga kemudian pesanan dari luar negeri pun berdatangan.

"Awalnya tiga bulan baru kirim satu kontainer. Lambat laun dalam sebulan kirim 18 kontainer. Harus ikhtiar, tawakkal, insya Allah lancar semua,” ujar Jokowi disambut tepuk tangan anak-anak muda yang hadir.

Baca Juga: GP Ansor Serukan Gerakan "Rabu Putih" Pemilu 17 April 2019

Ketua Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) Jatim Mufti Anam mengatakan, pihaknya menggelar diskusi inspiratif agar anak-anak muda bisa meneladani kisah Jokowi.

"Jadi, ini bukan semata-mata ayo pilih 01, tapi juga ada inspirasinya. Bayangkan, beliau masa kecil dan masa mudanya penuh kesulitan. Bahkan, Pak Jokowi kerja menyerut kayu sendiri, malam-malam angkat kayu ke rumah dan digarap sambil momong anak. Tapi, sekarang beliau sukses menjadi presiden,” ujarnya.

"Kisah ini diceritakan langsung Pak Jokowi ke anak-anak muda dan pasti menginspirasi. Insya Allah, selain kampanye, ini jadi berkah karena setelah acara ini anak-anak muda semakin giat belajar dan kelak mampu mewarnai Indonesia dengan aksi positif," papar Mufti Anam. []

Berita terkait