Derita Pria di Medan Tumor Lebih Berat dari Tubuhnya

Andi Putra, pasien yang dioperasi di Rumah Sakit Khusus Bedah Kota Medan, Sumatera Utara, menderita penyakit tumor bertahun-tahun.
Herida dan anaknya saat berada di rumah sakit di Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis, 11 Juni 2020. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Herida Sriandriani, 51 tahun, sangat bersyukur, anaknya bernama Andi Putra bisa menjalani operasi di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Accuplast, Jalan Sei Bah Bolon, Kota Medan. Andi merupakan penderita penyakit tumor sejak lahir.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membantu Andi untuk menjalani operasi secara gratis di rumah sakit. Ibu Andi memang warga kurang mampu.

Herida, warga Jalan Karya, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, melontarkan rasa syukurnya seusai Andi menjalani proses operasi.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Sumatera Utara, karena anak saya mendapatkan perawatan dan operasi gratis di rumah sakit ini," ucapnya ditemui Kamis, 11 Juni 2020. 

Dia mengakui anaknya mengidap penyakit itu sejak lahir hingga berusia 34 tahun. Anak keduanya itu masih melajang.

"Dahulunya, tumor di tubuh anak saya tidak sebesar ini, dua tahun belakang ini tumornya semakin besar dan dia tidak bisa lagi mengangkat dan membawa tumor itu. Tumor lebih berat dari badannya. Selama ini dia masih bisa menahan, tapi dua tahun belakangan tidak tahan lagi dan hanya bisa tergeletak di rumah, karena tumornya semakin membesar," ungkap Herida, sambil berlinang air mata.

Wanita berhijab ini menyebut anaknya tidak memiliki pekerjaan tetap. Mau bekerja apa saja, mulai buruh bangunan sampai agen sepeda motor di seputaran rumah. 

"Dia di depan gang rumah aja, di situkan ada showroom sepeda motor kawannya, jadi dia duduk di situ aja," ujarnya.

Herida yang memang tidak mampu membiayai pengobatan putranya, lalu disarankan seorang teman agar kondisi Andi diviralkan di media sosial.

"Makanya saya viralkan di media sosial dan tidak lama setelah itu, datanglah dokter yang mengatakan mau membantu saya untuk operasi dan alhamdulillah akhirnya anak saya dioperasi," kata Herida.

Karena tumornya sudah lebih besar dari pada orangnya

Andi sendiri telah dirawat di rumah sakit bedah sejak Senin, 8 Juni 2020 dan telah menjalani operasi di bagian perut.

"Baru selesai dioperasi tahap pertama di bagian perut. Jadi ini masih menunggu proses penyembuhan. Setelah itu, akan dioperasi kembali untuk tahap dua dan seterusnya. Pembiayaan operasi ini gratis dari BPJS dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pihak lainnya. Kondisi anak saya sampai saat ini belum ada keluhan, cuma rasa nyeri ada, dia juga bisa berbicara. Saya ucapkan terima kasih bapak gubernur," tandasnya.

Gubernur Edy Rahmayadi mengakui, mendapatkan kabar kondisi Andi dari media sosial Facebook. Kemudian, dia memerintahkan anak buahnya untuk mengecek.

"Pasien yang dioperasi itu dikarenakan tumor. Sampai Eropa tertarik dengan kondisi pasien, karena tumornya sudah lebih besar dari pada orangnya. Saya dapatkan kondisi pasien dari media sosial," kata Edy.

Setelah mendapatkan kabar dari media sosial, Edy memerintahkan Andi untuk dioperasi. "Saya suruh mereka lacak, saat ini sudah dikerjakan tahap awal," ungkap Edy.

Dia lalu berpesan media meliput keadaan masyarakat yang memiliki ekonomi terbatas. 

"Perawatan ini gratis bagi masyarakat yang kondisi sosialnya kurang beruntung. Kalau orang berada, kami tidak tangani karena mereka mampu. Kondisi pasien seperti ini karena kami kurang monitor, mudah-mudahan pasien segera sembuh," katanya.

Dokter Mahyono dari PPNI mengungkap kondisi Andi dalam keadaan normal setelah dioperasi tahap pertama. Setelah itu, dalam waktu dekat akan dilakukan operasi susulan.

"Operasi tumor ini adalah tahap pertama, beberapa minggu kemudian akan dilakukan tahap kedua, yaitu tumor di bagian leher," ungkap Mahyono.

Proses operasi dilakukan setelah dilakukan screening tubuh terlebih dulu, kemudian berdasarkan berat badan dan kondisi tubuh. Kalau kondisinya normal akan langsung dioperasi.

"Operasi untuk tahap kedua, dalam waktu lima hari jika kondisinya membaik, maka sudah diperbolehkan pulang. Kesulitan untuk operasi tumor ini adalah sistem pendarahan, namun itu sudah kami antisipasi. Proses operasi ini gratis semuanya," terangnya.[]

Berita terkait
Penyaluran Bansos Pemprov Sumut di Taput Lambat
Penyaluran bantuan bahan pangan dari Pemerintah Provinsi Sumut ke warga Kabupaten Tapanuli Utara yang berhak menerima, sangat lambat.
Ada Mafia di Balik Naiknya Harga Sembako di Sumut?
Harga kebutuhan pokok maupun sembako di Sumut cukup tinggi. Muncul dugaan ada permainan mafia dalam distribusi sehingga stok terbatas.
Di Tengah Pandemi, Dekranasda Sumut Rehab Gedung
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bakal merehab Dekranasda di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan. Menggunakan dana hibah Rp 3 M dari PT Bank Sumut.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.