Medan - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membongkar bangunan gedung Dewan Kerajinan Daerah Nasional (Dekranasda) yang terletak di Jalan Iskandar Muda, Kota Medan pada Rabu, 10 Juni 2020. Kabarnya akan direhab menggunakan dana Rp 3 miliar.
Dalam pandangan kasat mata, gedung Dekranasda yang dipimpin istri Gubernur Sumatera Utara, Nawal Lubis masih layak digunakan.
Warga yang sehari-hari tak jauh dari lokasi gedung itu pun bertanya-tanya, kenapa gedung yang kondisinya masih layak justru diratakan dengan tanah. Konon pemerintah tengah menghadapi wabah pandemi corona.
"Kenapa pula gedung Dekranasda Sumatera Utara itu dibongkar, padahal kondisinya sangat layak," kata Herman, seorang warga ditemui di sana.
Herman menyebut, informasinya material gedung yang dibongkar, seperti besi, kayu broti dan lainnya akan dibawa ke kawasan Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Pengelolaan Anggaran dan Aset Daerah (BPKAD) Sumatera Utara, Ismael Sinaga, mengelak memberikan keterangan terkait pembongkaran gedung Dekranasda.
"Kalau masalah gedung Dekranasda, langsung kepada Disperindag Sumatera Utara saja, biar lebih jelasnya," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara, Zonny Waldi membenarkan adanya rehab gedung Dekranasda. Itu dilakukan karena kondisinya sudah memprihatinkan.
Kalau saya tidak salah, dana hasil penjualan aset gedung itu mencapai Rp 33 juta
"Memang gedung itu akan direhab, karena memang kondisinya mau diperbaiki agar lebih baik lagi. Sedangkan dana pembangunan itu adanya bantuan CSR dari PT Bank Sumut sebesar Rp 3 miliar dan prosesnya melalui tender. Sudah ada pemenangnya. Tahun 2020 ini proyek itu akan mulai berjalan," kata Zonny.
Tujuan dibangunnya gedung Dekranasda untuk membangkitkan kembali industri kecil menengah (IKM) dan nantinya akan dipromosikan di gedung tersebut.
"Rencananya gedung itu dibangun bertingkat (berlantai II), di situlah akan dipajangkan atau dipromosikan produk IKM, untuk membangkitkan kembali produk masyarakat. Jadi akan dihidupkan kembali produk IKM dan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata," kata Zonny.
Mengenai aset gedung lama yang dibongkar, dia mengaku itu sudah dijual dan uangnya masuk ke kas daerah.
"Aset gedung, misalnya besi, kayu dan lainnya yang masih layak dipergunakan, dijual dan uangnya masuk ke kas daerah. Kalau saya tidak salah, dana hasil penjualan aset gedung itu mencapai Rp 33 juta. Sedangkan yang tidak layak, akan dibuang," terangnya.
Humas PT Bank Sumatera Utara, Sulaiman belum bisa dimintai keterangan terkait dana Rp 3 miliar yang dihibahkan BUMD itu untuk rehab gedung Dekranasda. "Maaf ya Pak, saya sedang rapat. Nanti saya jelaskan pertanyaan bapak ya," katanya.[]