Jakarta - Tak mampu berdiam diri ketika mendengar alunan lagu dangdut. Itu sudah lumrah. Apalagi didendangkan Elvy Sukaesih, badan menjadi tergoda untuk bergerak dan bergoyang.
Maklum, Elvy Sukaesih mempunyai deretan tembang wahid yang tak asing lagi di kuping penikmat genre musik populer di Indonesia tersebut.
Sepanjang kariernya, pemegang status Ratu Dangdut itu memiliki deretan lagu panjang yang terkumpul dalam puluhan album. Mulai dari album ketika masih tergabung dengan orekes melayu O. M. Purnama, bersama dengan kelompok yang erat kaitannya dengan Rhoma Irama Soneta Group, hingga album solonya.
Berikut lagu Elvy Sukaesih yang menggoda badan untuk bergoyang:
Sekuntum Mawar Merah
"Sekuntum mawar merah... Yang engkau berikan kepadaku di malam itu."
Demikian lirik dari penggalan lagu dangdut hits dari masa ke masa milik Elvy Sukaesih. Dirilis tahun 1971 tapi tak lekang oleh waktu, itulah lagu Sekuntum Mawar Merah.
Untuk memuaskan penggemarnya di era milenium, Elvy Sukaesih pun kerap mempersembahkan lagu itu ketika manggung.
Sementara bagi musisi dangdut anyar, Sekuntum Mawar Merah juga salah satu lagu populer yang dicover hingga digubah aransemennya menjadi koplo.
Gula Gula
Gula Gula menjadi tembang populer kesekian milik Elvy Sukaesih. Lagu ini pernah masuk kompilasi album campuran yang diisi musisi lawas terkenal lainnya seperti Rinto Harahap dengan tembang Ayah-nya. Album itu bertajuk Best Of Purnama Record Vol. 6.
Meski dirilis pada tahun 1980, Anda penggemar dangdut muda jangan khawatir. Tembang populer penyanyi yang kini berusia 70 tahun tersebut ada di banyak platform streaming musik Tanah Air.
Kereta Malam
Tembang yang memiliki tempo upbeat. Isinya kocokan gitar dipadu dentuman kendang, bass gitar, dan keyboard yang terus mengalun mengikuti nyanyian Elvy Sukaesih. Bagi yang mendengarkannya, Kereta Malam adalah godaan untuk bergoyang.
Terdapat dalam album Janda Kembang yang diluncurkan pada 1973, lagu yang memiliki lirik catchy dan tempo upbeat ini sempat dicover sejumlah musisi dangdut.
Tercatat pedangdut Juwita Bahar, Rere Amora, bahkan Cita Citata sempat menyanyikan Kereta Malam ketika tampil dalam ajang Kontes Dangdut Indonesia (KDI) di salah satu stasiun swasta pada 2015.
Baca juga:
- 3 Lagu Anang Hermansyah Tercipta Akibat Nonton Drakor
- Ariel NOAH Punya Koleksi Lengkap Nirvana dan 3 Band Ini
- Cerita Perjuangan Iis Sugianto Lawan Covid-19
- Lima Idol K-Pop Cantik Jadi Bintang Drakor
Bisik-bisik Tetangga
Tak hanya di dunia dangdut, Bisik-bisik Tetangga terdengar keras di blantika musik Indonesia. Muda dan tua, penggemar pop atau rock, lagu ini dikenal banyak orang.
Di panggung-panggung sekelas RT/RW hingga tingkat kota, Bisik-bisik Tetangga kerap muncul di tengah daftar lagu pedangdut yang kerap mengisi perayaan kemerdekaan Indonesia.
Lagu yang diciptakan oleh Fazal Dath ini juga kerap digubah menjadi bernada koplo, agar semakin mengikuti perkembangan zaman penikmat dangdut Tanah Air.
Air Mata
Elvy Sukaesih mulai dikenal pada 1970-an ketika menjadi penyanyi pendamping bagi Raja Dangdut, Rhoma Irama, di Orkes Melayu (OM) Soneta. Namun, sebelum namanya melejit di Soneta, ia tergabung dalam OM Purnama pada medio 60-an.
Di OM Purnama, perempuan kelahiran Sumedang ini beberapa kali menyanyikan irama dangdut yang lekat dengan budaya melayu seperti tembang Saling Memilih atau lagu Air Mata.
Liriknya juga tak kalah menarik ketika Elvy Sukaesih bernyanyi di OM Purnama. Penuh dengan cerita kehidupan yang lirih dan sedih. Apik dijadikan lagu untuk merenung.
Namun, lagu-lagunya tetap bisa menjadi pengiring untuk bergoyang karena dentuman kendang ala dangdut setia menemani sepanjang tembang selesai dinyanyikan Elvy Sukaesih.
