Deposito Raib, Wanita Asal Siantar Ini Minta Bantuan Hotman Paris

Wanita Asal Siantar meminta bantuan Hotman Paris karena depositonya raib.
Lena berbaju kuning ketika melaporkan masalahnya kepada Hotman Paris di warung kopi Johny. (Foto: Tagar/dok Lena)

Pematangsiantar, (Tagar 13/03/2019) - Seorang wanita bernama Hotna Rumasi Magdalena Lumbantoruan, mengadukan nasibnya ke pengacara kondang Hotman Paris Hutapea, Senin (11/03) pagi.

Pertemuan yang berlangsung di warung kopi Johny, tempat hangout Hotman Paris untuk mendengar keluhan-keluhan dari masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Menerima keluhan yang dirasakan oleh wanita berbaju kuning yang biasa disapa dengan panggilan Lena itu. Hotman mengunggah video di Instagram miliknya @hotmanparisoffisial, dengan meminta kepada Direksi Bank BNI agar segera menyelesaikan masalah yang dialami Lena.

"Salam kopi Johny. Halo bapak-bapak teman saya direksi Bank BNI. Di sini, ada nasabah Bank BNI Cabang Pematangsiantar, Jalan Merdeka. Semula keluarganya punya uang deposito di Bank BNI Cabang Pematangsiantar. Kemudian atas bujuk rayu pejabat Bank BNI Cabang Pematangsiantar, uang ini dialihkan seolah-olah tabungan di koperasi dan akhirnya uang itu raib. Mohon kepada Direksi Bank BNI. Saya tidak menuduh, bagaimana mengatasi ini. Yang melakukan stafnya bapak. Mohon segera diperiksa Bank BNI Pematangsiantar dan ibu ini dipanggil".

Tidak hanya memberikan pesan kepada pihak bank BNI, Hotman juga menyapa Kapolres Siantar dan meminta agar segera mengusut tuntas kasus penipuan yang dilakukan oleh salah seorang oknum pegawai Bank BNI cabang Siantar.

"Halo bapak Kapolres Pematangsiantar. Ini terkait kasus penipuan dan penggelapan oleh oknum pejabat Bank BNI dan korbannya banyak. Halo bapak Kapolres Pematangsiantar. Horas lae, ini dari Kopi Joni Jakarta. Tolong kasus Bank BNI dugaan penipuan segera diproses. Bapak Kabid Propam Mabes Polri, Bapak Karopaminal ayo dong pak. Ini ada warga nangis-nangis (menangis) datang ke Kopi Joni," sambung Hotman.

Menanggapi video viral Hotman Paris, KBO Sat Reskrim Polres Siantar Ipda Sutari menjelaskan, bahwa pihak polres sedang menangani kasus tersebut.

"Kita sudah menetapkan  Agus Surya Dharma selaku Manajer Koperasi sebagai tersangka. Dan berkas-berkasnya juga sudah P21," katanya ketika ditemui di Polres Siantar.

Di samping itu, Tagar News mencoba mencari tahu kontak milik Lena melalui Instagram, dengan mengirimkan pesan ke seseorang yang mengaku salah satu keluarga yang mengalami penipuan.

Wanita keturunan Cina @merywaty_hendra mengaku, bahwa ibunya juga menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh pihak BNI, dan memberikan kontak Lena yang mengadu ke Hotman Paris Hutapea.

"Mama yang jadi korban, bang. Ya duit segitu gitunya mereka punya. Coba lah posisi dibalikkan sama oknum itu. Kasian loh bang ada yang udah sampe mati mikirin duitnya," ucapnya melalui pesan Instagram.

Dia juga mengungkapkan rasa iba, melihat ibunya yang sehari-hari bekerja di pabrik, dan para korban yang berhasil ditipu dengan kerugian cukup besar. Modal yang tadinya untuk digunakan di masa tua raib begitu saja.

"Ya bang kayaknya gak ada kelanjutan kasus ini, kasian kan para korban. Uang hasil kerja keras puluhan tahun. Kasian loh bang ada yang udah sampai mati mikirin duitnya. Ada yang stroke juga, mau lebih jelas saya kasih no telepon Bu Lena yang kemarin ketemu Bang Hotman," ungkapnya.

Kemudian, Tagar News langsung menghubungi Lena. Kemudian ia bercerita peristiwa yang dialaminya beserta ibu dan adiknya. Bahwa pada tahun 2012, ibunya Lena dibujuk oleh seorang oknum pegawai BNI agar uang yang mereka miliki, dialihkan ke Koperasi Swadaharma.

Sebelumnya, Lena dan para korban telah melaporkan Rahmad selaku pejabat JUC, Agus Surya Dharma sebagai Manajer Koperasi Swadaharma, Sucipta sebagai Pengawas Koperasi dan Fachrul Pimpinan Cabang Bank BNI Pematangsiantar.

"Dari tahun 2012 mama sudah dibujuk-bujuk. Tiap hari di telepon mama karena ada deposito 300 juta. Tahun 2013 Januari awal tahun sekitar tanggal 4 januari 2013 saya dan mama ke BNI untuk mengambil uang dan pada saat itu Rahmad langsung datang menemui kami dan membujuk rayu kami supaya uangnya dimasukkan ke Koperasi. Hampir 2 jam kami diminta waktu untuk menjelaskan tentang Koperasi BNI," katanya.

Lena menambahkan, saat itu Rahmad menjamin keamanannya, karena milik Bank BNI dan anggota yang masuk adalah pilihan. Yaitu, nasabah BNI yang memiliki uang lebih dari 100 juta keatas dan menabung lebih dari 5 tahun.

Tak tanggung-tanggung, total kerugian yang berhasil diambil dari 60 orang yang menyimpan uang ke koperasi berkisar 20 miliar. Sementara kerugian Lena sebanyak 550 juta, ibunya bernama Albine Siagian sebanyak 700 juta, dan adiknya Tota Resmida Lumbantoruan sebanyak 120 juta.

"Kami udah capek kemana-mana sampai ganti-ganti pengacara ga tuntas juga. Sudah pernah demo juga tahun 2016 ke BNI Jalan Merdeka Siantar. Pihak dari Mabes Polri katanya sudah telpon ke Polres Pematang Siantar untuk segera ditangani kasus ini," tutupnya.

Wanita yang beralamat di Cililitan Jakarta Timur ini juga berharap,  apa yang menjadi hak mereka segera dikembalikan pihak Bank BNI. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.