Departemen Kehakiman AS Akan Lindungi yang Ingin Aborsi di Texas

Departemen Kehakiman AS umumkan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi kekerasan terhadap siapa pun yang mencoba melakukan aborsi di Texas
Seorang petugas keamanan tampak membuka pintu Klinik Kesehatan Khusus Perempuan di Forth Worth, Texas, 1 September 2021 (Foto: voaindonesia.com - Associated Press/LM Otero)

Jakarta – Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Senin, 6 September 2021, bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi kekerasan terhadap siapa pun yang mencoba melakukan aborsi di Texas setelah undang undang baru yang mengatur pelarangan aborsi di negara bagian tersebut diberlakukan.

Di sisi lain, pejabat-pejabat federal mencari opsi untuk menentang undang-undang baru tersebut.

Jaksa Agung Merrick Garland mengatakan Departemen Kehakiman akan “melindungi mereka yang ingin mendapatkan atau menyediakan layanan kesehatan reproduksi” berdasarkan undang-undang federal yang dikenal sebagai Freedom of Access to Clinic Entrances Act atau disingkat FACE Act.

bela hak aborsiPara aktivis pendukung hak-hak aborsi berdemo di luar gedung Mahkamah Agung AS di Washington DC, 21 Mei 2019 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Dalam pernyataannya, Garland mengatakan jaksa federal masih mencari opsi untuk menggugat undang-undang baru tersebut. Ia menambahkan Departemen Kehakiman akan menegakkan hukum federal “untuk melindungi hak-hak konstitusional perempuan dan orang lain, termasuk akses pada aborsi.”

FACE Act melarang secara fisik menghalangi atau menggunakan ancaman kekerasan untuk mengintimidasi, atau mengganggu seseorang yang mencari layanan kesehatan reproduksi. Undang-undang itu juga melarang perusakan properti di klinik aborsi dan pusat kesehatan reproduksi lainnya.

Undang-undang yang baru diberlakukan di Texas itu melarang aborsi setelah profesional medis mendeteksi aktivitas jantung – biasanya pada usia kehamilan enam minggu – sebelum sebagian perempuan tahu bahwa ia telah hamil.

Pengadilan telah memblokir negara bagian lain memberlakukan pembatasan serupa, tetapi hukum di Texas secara signifikan berbeda karena menyerahkan soal penegakan hukum lewat pengajuan gugatan hukum kepada warga negara, bukan jaksa.

Pejabat Departemen Kehakiman juga telah melakukan kontak dengan jaksa federal di Texas dan kantor lapangan FBI di negara bagian itu untuk membahas penegakan ketentuan federal.

Australia BaratAustralia Barat menjadi jurisdiksi terakhir yang memberlakukan hukum zona akses aman bagi perempuan yang ingin melakukan aborsi (Foto: abc.net.au/indonesian - Supplied: Archdiocese of Perth)

“Departemen Kehakiman akan memberikan dukungan dari aparat penegak hukum federal ketika klinik aborsi atau pusat kesehatan reproduksi diserang,” ujar Garland.

Garland menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir "kekerasan terhadap mereka yang berusaha mendapatkan atau memberikan layanan kesehatan reproduksi, juga adanya gangguan fisik atau kerusakan properti yang melanggar undang-undang FACE.” (em/lt/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Undang-Undang Aborsi Argentina Legalkan Hak Aborsi

Lima Masalah Utama dalam Pilpres Amerika Serikat 2020

Dukung Aborsi Seorang Biksu di Thailand Dikecam

Presiden Biden Kecam UU Texas yang Larang Aborsi

Berita terkait
Presiden Biden Kecam UU Texas yang Larang Aborsi
Presiden Biden, Rabu, 1 September 2021, mengecam UU Texas yang melarang sebagian besar aborsi di negara bagian itu
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.