Menangkap Djoko Tjandra itu bukan hal mudah. Saya dengar dia seperti "Robin Hood" buat para mafia hukum di Indonesia. Djoko Tjandra royal bagi-bagi duit ke para pejabat dan aparat sejak pemerintahan SBY, sehingga dia bisa lolos dan kabur ke luar negeri. Kasus tertangkapnya pejabat kepolisian baru-baru ini karena membantu Djoko Tjandra, bisa jadi acuan betapa licinnya dia sehingga tidak mudah ditangkap.
Bahkan di Malaysia, Djoko Tjandra dilindungi oleh pemerintahan lama di sana. Ada informasi Djoko Tjandra ingin investasi membangun gedung tinggi di Malaysia, sehingga dia dianggap aset yang harus dilindungi meski di Indonesia dia koruptor. Jadi paham kan, orang ini bukan kaleng-kaleng.
Kalau Kabareskrimnya mata duitan, Djoko Tjandra bisa lolos lagi ke luar negeri. Apresiasi untuk Listyo Sigit yang bisa teguh mengemban amanah Presiden untuk menangkap Djoko Tjandra pulang ke Indonesia.
Baca juga: Profil Listyo Sigit Prabowo, Calon Pengganti Kapolri
Karena itu, gerakan Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo dengan melacak aliran uang Djoko Tjandra dan kepiawaiannya bekerja sama dengan kepolisian Malaysia, harus diacungi jempol. Kebayang bagaimana Kabareskrim harus menghadapi para pejabat dan aparat baik di Indonesia dan Malaysia, yang sudah "disiram" oleh Djoko Tjandra.
Kalau Kabareskrimnya mata duitan, Djoko Tjandra bisa lolos lagi ke luar negeri. Apresiasi untuk Listyo Sigit yang bisa teguh mengemban amanah Presiden untuk menangkap Djoko Tjandra pulang ke Indonesia.
Tertangkapnya Djoko Tjandra memulihkan nama baik Kepolisian RI yang sempat tercoreng akibat kasus suap yang melibatkan pejabat tinggi di institusi baju cokelat itu.
*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi
Tonton dalam video berikut ini, penjelasan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia Boyamin Saiman tentang kekuatan besar yang ia sebut sebagai naga pelindung Djoko Tjandra.
Baca juga: