Denny Siregar: Jangan Bebaskan Napi Koruptor

Surat Denny Siregar kepada Presiden Jokowi agar tidak membebaskan napi koruptor seperti diusulkan Menkumham Yasonna Laoly saat pandemi corona.
Zumi Zola Gubernur nonaktif Jambi (tengah) tersangka kasus gratifikasi proyek-proyek Provinsi Jambi, tersangka kasus suap PLTU Riau-1 Johannes Budisutrisno Kotjo (kiri) dan tersangka kasus suap proyek di Tulungagung Sutrisno (kanan) menjalani pemeriksaan lanjutan di gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018. (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Pak Jokowi, Jangan Bebaskan Napi Koruptor

Pak Jokowi yang terhormat,

Situasi saat wabah corona ini memang tidak mengenakkan.

Banyak keputusan dibuat, harus ditelan dengan pahit karena situasi yang mengharuskan. Ingin mencegah virus menyebar dengan karantina negara, tapi ekonomi menghadapi kehancuran. Akhirnya keputusan yang buruk dibuat, untuk mencegah yang terburuk datang.

Pak Jokowi, saya sangat paham bahwa Bapak ada di situasi yang tidak akan bisa menyenangkan banyak orang.

Begitu juga saat ada niat dari Menkumham, Menteri bapak yang ingin membebaskan 30 ribu napi dari sel penjara. Saya harus setuju, apalagi melihat kenyataan kapasitas tahanan lebih banyak dua kali lipat dari tersedianya rutan.

Melihat para napi dalam ruang sempit tidur bertumpuk-tumpukan, saya akhirnya juga merasa miris, bagaimana seandainya satu orang dari mereka terkena corona ya? Tentu penyebarannya akan cepat sekali, karena di sana tidak mampu - bukan tidak mau - social distancing.

Meski tidak suka, saya terpaksa harus setuju. Keputusan buruk harus diambil untuk mencegah keburukan yang lebih besar lagi.

Ikut membebaskan napi koruptor, terorisme dan bandar narkoba, sungguh berlawanan dengan hati nurani.

Senyum KoruptorTahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Tapi, Pak. Maaf, napi koruptor itu beda. Mereka adalah napi dengan kejahatan luar biasa, sama dengan napi terorisme dan bandar narkoba.

Ikut membebaskan napi koruptor, terorisme dan bandar narkoba, sungguh berlawanan dengan hati nurani. Tidak punya empati kepada masyarakat yang ingin penegakan hukum terhadap ketiga napi luar biasa itu, tegak setegak-tegaknya.

Saya paham, bahwa banyak yang akan menekan Bapak untuk membebaskan napi itu - utamanya napi korupsi. Terutama dari anggota DPR, yang mungkin teman-teman mereka ada dipenjara di sana.

Saya berharap bapak mengambil keputusan berbeda.

Sebenarnya napi koruptor itu tidak dihukum mati saja sudah meninggalkan luka di hati. Jangan sampai malah dibebaskan lagi, terus mereka senyum penuh kemenangan, dadah dadah depan kamera, pulang masih kaya raya.

Jika para koruptor mudah bebasnya, lalu kapan negeri ini bisa belajar?

Sia-sia dong revolusi mental yang Bapak gaungkan, jika ternyata orang yang rusak mentalnya mudah mendapat pengampunan.

Apa yang para koruptor itu pernah lakukan, bisa jadi inspirasi bagi calon koruptor yang akan muncul kemudian. "Ah, gapapa. Dipenjara sebentar, toh gak lama dibebaskan dan kita masih kaya," begitu pikiran mereka.

Jika koruptor harus bebas hanya karena perasaan manusiawi, apa gak sekalian juga bebaskan napi terorisme dan bandar narkoba? Mereka kan manusia juga.

Tolong, Pak. Jangan rusak apa yang sudah dikerjakan hanya karena membela para pengkhianat negeri ini. Biarkan DPR yang sibuk ingin membebaskan, Bapak harus berdiri di seberang jalan.

Sudah tidak ada beban lagi, kan, Pak? Jika begitu, pasti lebih mudah ambil keputusan.

Saya dengar Bapak senang sekali melihat media sosial sebagai bagian masukan sebelum mengambil keputusan. Saya harap, surat ini juga bisa sampai dan dibaca bapak sebagai perimbangan.

Salam seruput kopi, Pak. Semoga wabah cepat berlalu.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

Baca juga:

Berita terkait
Ide Bebaskan Napi Koruptor, YLBHI: Yasonna Curang!
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly melakukan kecurangan.
Setya Novanto dan 4 Koruptor Bakal Dibebaskan Yasonna?
Eks Ketua DPR Setya Novanto berpotensi menghirup udara bebas lebih cepat dari masa hukumannya. Namun, bila usul Menkumham Yasonna terealisasi.
Jokowi Bakal Setujui Usulan Yasonna Bebaskan Koruptor?
Usul Menkumham Yasonna H Laoly bebaskan koruptor lewat PP apakah akan disetujui Presiden Jokowi?
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.