Denny JA, Puisi Sejuk di Tengah Situasi Papua Bergolak

Denny Januar Ali akrab disapa Denny JA terkenal sebagai konsultan politik, membuat puisi menyejukkan di tengah situasi Papua bergolak.
Ilustrasi. (Foto: Instagram/Denny JA)

Jakarta - Denny Januar Ali akrab disapa Denny JA terkenal sebagai konsultan politik, membuat puisi menyejukkan di tengah situasi Papua bergolak. Ia mengunggah puisinya itu di laman Facebook, Jumat, 30 Agustus 2019 sekitar pukul 09.00.

Tiga jam diunggah, puisi itu mendapat banyak respons, di antaranya netizen bernama Eko Saputra Panjaitan menulis di kolom komentar, "Merinding Pak, bacanya. Semoga Papua segera damai dan aman. Di samping itu aku ingin memuji bagus puisinya/tulisannya, Pak. Banyak memang yang sudah bagus, tapi ini lebih tersentuh untukku."

Berikut puisi Denny JA.

AKU, Warga Papua

Yang Tak Henti Mencintai Indonesia

Semalam, aku bermimpi

Merah putih berkibar di kantor bupati

Puluhan warga rusuh

Langit menjadi riuh

Mereka turunkan Merah Putih

Mereka naikkan Bintang Kejora (1)

Aku melompat

Kuturunkan Bintang Kejora

Kunaikkan kembali Merah Putih

Sekuat tenaga

Seribu tangan menarikku

Kulawan!

Seribu kaki menghalangku

Kuterjang!

Tapi satu busur panah itu

Tajam bersarang di dadaku

Menuncap paru-paruku

Akupun mati

Darah mengalir dari dadaku

Lihatlah warnanya: Merah Putih

Bahkan Darahku Merah Putih

Karena aku,

Warga asli Papua,

Tak henti mencintai Indonesia

-000-

Hari itu aku di sana

Di kantor bupati Deiya

Di ujung Agustus 2019

Seribu orang menyerbu

Mereka minta referendum

Mereka rebut senjata

Rusuh dan riuh

Kulihat sendiri

Tiga orang mati (2)

Aku terdiam

Air mataku menetes

Tetap kupeluk merah putih

Hari itu aku di sana

Di kotaraja Jayapura

Di ujung Agustus yang sama

Ketika Kerumunan massa marah

Kulihat sendiri

Kantor Majelis Rakyat Papua

Berkobar menjadi api (3)

Amarah menjadi bara

Aku terdiam

Aku menangis

Tetap kupeluk merah putih

Hari itu aku di sana

Di kota Surabaya

Anakku tinggal di itu asrama

Ketika mereka terkurung

Dan orang- orang berteriak:

Monyet! Keluar kau!

Kudengar sendiri

Mereka menuduh warga Papua

Merusak Merah Putih

Benarkah tuduhan itu?

Aku terdiam

Aku geram

Tetap kupeluk Merah Putih

-000-

Aku, warga asli Papua

Tak henti mencintai Indonesia

Aku lahir 1 Mei 1962

Di kota Holandia,

Yang kini berubah Jayapura

Di negeri Nugini Belanda

Yang kini menjadi Papua (4)

Ayah bercerita saat aku remaja

“Ketika Kau lahir, Nak

kita jajahan Belanda

1 Mei 1963, hari ulang tahunmu yang pertama

Ayah mencium keningmu

Di hari itu juga

Kita berubah

Papua resmi sudah

menjadi Indonesia

Ujar Ayah saat aku remaja

“Namamu Marten Indey,

Itu punya riwayat

Ia pahlawan Papua (5)

Ia tak henti mencintai Indonesia

Bersama 12 kepala suku

Mereka menolak menjadi Belanda

“Setiap kali, namamu dipanggil Nak,

Marten, Marten!

Ingatlah kau orang asli Papua

Seperti Marten Indey itu

Darahmu Merah Putih

Jangan henti kau cintai Indonesia”

Kini aku sudah tua

Sudah ngemong cucu

Tapi pesan Ayah selalu di hati

Kemarin kutemui anakku

Di asrama Surabaya itu

Kuangkat harga diri anakku

“Kau bukan monyet, Nak!

Kau warga Papua!

Terhormat kita

Terhormat leluhurmu

Kita ikut berjuang untuk ini negeri!

Darahmu seperti Ayah,

Seperti kakekmu,

Seperti pahlawan kita Marten Indey,

darahmu Merah Putih.”

“Mereka yang menghinamu

Itu hanya segilintir ulah

Mereka dari kumpulan hina

Tak mewakili Indonesia

Ingatlah Nak,

Indonesia yang asli

juga tak henti mencintai Papua.

Bukan seperti mereka!

-000-

Kemarin, aku ziarah ke makam Ayah

Kudatangi pula makam Marten Indey

Pahlawan Papua,

Pahlawan hatiku

Kubawa serta anak- anakku

Kuajak pula cucuku

Kuajak keluargaku berdoa

“Ayo,

Kuatkan harapan

Lepaskan seperti burung ke angkasa

Katakan,

Katakan dari hati

Kita warga Papua,

Yang tak henti mencintai Indonesia.”

***

Agustus 2019

[]

Berita terkait
Pengalaman Indah Polisi Tinggal Bersama Orang Papua
Ajun Komisaris Besar Polisi IGA Dwi Perbawa Nugraha membagikan pengalaman pribadi, sungguh indah karakter orang Papua. Jauh dari gambaran buruk.
Massa Kuasai Kantor Gubernur Papua
Massa pendemo di Jayapura, Papua dikabarkan kembali menguasai Kantor Gubernur Papua, menuntut referendum kemerdekaan.
Denny Siregar: Operasi Sandi Monyet di Papua
Benarkah semua kerusuhan sejak dari Manokwari sampai Jayapura ini hanya akibat kata monyet saja?
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi