Demo Rusuh, Ini Dampak Bagi Pedagang Tanah Abang

Pasca aksi 22 Mei 2019 di Jakarta, yang sangat berdampak pada kegiatan perniagaan, di Tanah Abang dan Sarinah.
Kawasan Tanah Abang masih sepi, sehari setelah kerusuhan. (Foto: Antara/Rona Margareth)

Jakarta - Pasca aksi 22 Mei 2019 di Jakarta, terutama di jalan MH Thamrin, yang sangat berdampak pada kegiatan perniagaan, seperti Tanah Abang dan Mall Sarinah. Para pedagang kecil tidak bisa berjualan sama sekali. 

Saat aksi itu menjadi rusuh, kondisi di kawasan Jalan MH Thamrin hingga Tanah Abang sudah lumpuh. Moda transportasi tidak ada dan pusat pembelanjaan pun tutup.

Seperti yang dialami Yulia (25), seorang pedagang minuman di Sky Bridge Tanah Abang, yang sangat menyayangkan aksi yang berdampak pada penghasilannya saat itu.

Mau marah tapi gimana, udah takdir. Mungkin dua kali lipat nanti diganti sama Tuhan.

"Iya pasti pengaruh pada penghasilan. Seharian kemarin gak ada pemasukan. Udah gitu sampai sekarang juga masih sepi. Orang-orang pada trauma, masih takut," kata Yulia kepada Tagar di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat, Kamis 23 Mei 2019.

Dia mengeluh saat kejadian 22 Mei itu tidak ada pemasukan. Padahal, Pendapatannya dalam sehari bisa mencapai Rp 5 juta sampai Rp 6 juta.

"Penjualan setiap hari 5 sampai 6 juta. Kejadian kemaren itu gak ada pemasukan sama sekali," ucap dia.

Yulia tidak bisa menutupi rasa kesalnya, tapi dia bersikap pasrah.

"Mau marah tapi gimana, udah takdir. Mungkin dua kali lipat nanti diganti sama Tuhan," tuturnya.

KFC Terpaksa Buka

Senada dengan itu, Rudiansyah (26), seorang penjual perangkat telepon genggam di Tanah Abang juga mengalami hal yang sama.

Dia mengatakan dirinya juga tidak mendapat penghasilan pada peristiwa 22 Mei itu.

"Berdampaklah pada penghasilan saya. Kan suasana ricuh. Omset kita berkurang drastis banget. Kemaren gak dapat penghasilan, dan gak bisa jualan kemaren," kata Rudiansyah kepada Tagar di Kawasan Tanah Abang, Kamis 23 Mei 2019.

Beruntung, hari ini pemuda yang tinggal di Cipinang Barat, Jakarta Timur itu sudah bisa berdagang, karena suasana sudah kondusif.

"Dalam sisi negatif emang kita gak dapat duit, tapi udah resiko. Soalnya kenapa, kita memang harus demo dan harus tegas sebagai masyarakat yang jujur dan adil. Kita harus tegas sama pemerintah. Kalau dalam kerugian kan itu cuman sehari doang gak apa-apa rugi sehari," pungkasnya.

Dari pantauan Tagar di sekitar Bawaslu Jakarta, sejumlah toko di Mall Sarinah tutup. Namun hanya resto siap saji KFC aja yang buka.

"Seharusnya KFC sarinah ini tutup. Cuman kasihan aja orang-orang kan mau pada cari makan," kata pelayan KFC Sarinah yang enggan disebutkan namanya, Kamis 23 Mei 2019.

"Kita gak tahu akan tutup jam berapa nantinya," imbuhnya. []

Berita terkait
0
Jumlah Perokok Remaja Melesat di Amerika
Suatu pukulan terbaru bagi, Juul, perusahaan yang dinilai bersalah karena ikut memicu lonjakan jumlah remaja yang menggunakan vaping