Demo Omnibus Law, Polri: Dilempari, Anggota Kami Tetap Diam

Polri mengklaim bahwa anggotanya tidak melakukan perlawanan saat mengamankan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Indang Cipta Kerja.
Ilustrasi gas air mata ditembakkan anggota kepolisian untuk memecah aksi massa atau demonstrasi warga sipil di Indonesia. (Foto: Antara/Aditya Pradana Putra)

Jakarta - Kepala Divisi (Kadiv) Hubungan Masyarakat (Humas) Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengklaim bahwa anggotanya tidak melakukan perlawanan saat mengamankan aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.

Argo menyebut, jajarannya tetap diam meski pedemo melakukan perlawanan dengan melempari berbagai benda tumpul pada Kamis, 8 Oktober 2020 kemarin.

Anggota tetap kita lakukan edukasi setiap akan mau bergerak, tidak usah terpancing dan kemudian tetap kita masalah persuasif secara humanis

"Ada beberapa fasilitas juga yang ikut menjadi korban, tidak hanya anggota saja. Dan itupun anggota tetap, walaupun dilempari juga tetap diam saja," ujar Argo dalam konferensi pers daring dikutip Tagar melalui channel YouTube Tribrata TV Humas Polri, Jumat, 9 Oktober 2020.

Argo menjelaskan, pihaknya mengedepankan posisi defend atau bertahan dalam melakukan pengamanan unjuk rasa. Menurut dia, hal itu merupakan metode yang dilakukan para pengendalian massa (Dalmas) Polri.

"Kemudian dibantu dari pihak Sabhara maupun Brimob, tentunya semuanya bisa terkendali," ucapnya.

Menurut Argo, selain bertahan, kepolisian juga melakukan imbauan-imbauan kepada para pengunjuk rasa agar tidak terpancing dengan berbagai bentuk provokasi. 

"Anggota tetap kita lakukan edukasi setiap akan mau bergerak, tidak usah terpancing dan kemudian tetap kita masalah persuasif secara humanis dan sebagainya," kata dia.

Diketahui demo menolak pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja tersebut berjalan masif hampir di seluruh Indonesia kemarin, Kamis, 8 Oktober 2020.

Aksi turun ke jalan ini merupakan rangkaian mogok nasional dan protes yang dilakukan kelompok buruh hingga mahasiswa dan pelajar usai UU Cipta Kerja disahkan oleh DPR, Senin, 5 Oktober 2020 lalu. []

Berita terkait
ICW Duga Polri Belanja Rp 408 M untuk Antisipasi Demo Omnibus Law
ICW menduga Polri belanja 408,8 miliar untuk membeli alat pengaman antisipasi demo Omnibus Law UU Cipta Kerja sejak September 2020.
Demo Besar, Polri Harap Omnibus Law UU Cipta Kerja Dibawa ke MK
Markas Besar (Mabes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengimbau kepada seluruh pedemo Omnibus Law Cipta Kerja, Judicial Review ke MK.
Pesan Wakil Menteri Agama Kepada Demonstran UU Omnibus Law
Wakil Menteri Agama himbau Mahasiswa dan Buruh untuk lakukan judicial review.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.