Jakarta - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, Jerinx Superman is Dead (SID) dan massa yang menggelar demo seharusnya dipanggil dan diberikan penjelasan mengenai kegunaan rapid test dan swab tes.
Masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah. Jangan mengikuti ajakan-ajakan orang yang tidak bertanggung jawab.
"Mengenai Bali, kami sudah koordinasi dengan tokoh di Bali. Mereka yang sejauh ini masih menentang penggunaan rapid dan swab hendaknya dipanggil, diberi penjelasan bahwa PCR tes dan rapid test adalah langkah kita untuk screening apakah seseorang menderita Covid atau sudah ada virus Covid atau belum," ucap Doni usai menghadiri rapat terbatas di Istana Negara, Senin, 27 Jumli 2020.
Doni mengatakan, pemeriksaan menggunakan rapid test atau swab test harus tetap dilakukan. Menurut dia, masyarakat perlu memahami berbahayanya virus Corona.
"Kalau diperiksa sehat tapi ada Covid dapat membahayakan orang lain, termasuk yang di rumah. Sekali lagi upaya meningkatkan kesadaran kolektif tidak boleh berhenti," ujar Doni.
Jerinx SID mengatakan, pandemi Covid-19 hanyalah konspirasi. Menurut dia, virus Corona sengaja diciptakan untuk tujuan dan kepentingan tertentu.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, belum berencana memberikan sanksi terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan. Sebaiknya, kata dia, warga mengikuti arah kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Ikuti pemerintah, jangan ikuti yang lain. Masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah. Jangan mengikuti ajakan-ajakan orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Gubernur Bali.
Sebelumnya, Jerinx SID melakukan aksi demo bersama Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSIA) di Denpasar, Bali, pada Minggu, 26 Juli 2020. Drummer band SID itu menggelar aksi menolak rapid test, swab tes, hingga penggunaan masker.[]