Demo Buruh May Day Tunggu Sikap Jokowi Soal Omnibus Law

Perayaan May Day atau Hari Buruh 1 Mei dari serikat buruh menunggu sikap Presiden Jokowi soal Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
Ratusan buruh dari berbagai serikat buruh melakukan aksi pada peringatan Hari Buruh Internasional May Day di depan Patung Kuda, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. (foto: Antara/Reno Esnir/ama).

Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan serikat buruh mempertimbangkan kembali rencana perayaan May Day atau Hari Buruh 1 Mei sembari menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Omnibus Law Rancangan Undang-Uandang (RUU) Cipta Kerja.

Serikat buruh mempertimbangkan kembali aksinya berkaitan dengan DKI Jakarta yang kembali memperpanjang kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Kita menunggu pengumuman presiden dulu. Kami sudah mengerti apa yang akan disampaikan, tapi biar Presiden yang akan menyampaikan, kemungkinan besok akan disampaikan mengenai Omnibus Law," ujar Andi.

... menyiapkan aksi besar-besaran tanggal 30 April, yang awalnya akan demo besar. Ratusan ribu orang masuk Jakarta.

Andi mengatakannya setelah bersama Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban dan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengutarakan langsung kepada Jokowi terkait aksi Hari Buruh di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 22 April 2020.

Baca juga: 

Dalam kesempatan yang sama, Andi memastikan serikat buruh KSPSI, KSPI, dan KSBSI suadah siap menggelar aksi turun ke jalan, tepat sehari sebelum May Day. Jumlah peserta aksi, kata dia, mencapai ratusan ribu orang.

Demo BuruhMobil komando FSPMI bersiap meninggalkan lokasi demonstrasi di flyover Senayan. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Aksi tersebut rencananya akan berlangsung di depan Kompleks Parlemen Senayan dan kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Sebelum menjalankan aksinya, serikat buruh juga telah mempersiapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19 seperti menjaga jarak.

"Tentunya serikat buruh, 3 serikat buruh besar yang tadinya sudah menyiapkan aksi besar-besaran tanggal 30 April, yang awalnya akan demo besar. Ratusan ribu orang masuk Jakarta. Kami juga memperhatikan betul anjuran pemerintah mengenai social distancing. Sedang dibahas betul oleh kami semua pimpinan buruh mengenai risiko tertularnya penyakit corona. Ini menjadi bahasan bagaimana teknisnya," ucap Andi.

Sebelumnya, Said Iqbal memastikan KSPI dan Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) akan tetap menggelar aksi memperingati hari buruh internasional atau May Day pada Kamis, 30 April 2020. KSPI dan MPBI akan menyerukan tiga tuntutan ketika aksi di depan Gedung DPR dan Kementerian Perekonomian meskipun tak mendapat izin dari Polri.

Tiga tuntutan tersebut adalah menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, menyerukan untuk menghentikan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan meliburkan buruh di tengah pendemi corona tanpa pemotongan upah maupun tunjangan hari raya (THR).

Dipastikan sebanyak 50 ribu orang akan turun untuk menyampaikan penolakan terhadap RUU yang saat ini dibahas di Gedung Parlemen.

Said juga mengatakan, baik KSPI dan MPBI akan membatalkan aksinya apabila DPR dan Menko Perekonomian menghentikan pembahasan Omnibus Law RUU Cipta Kerja selama pandemi Covid-19. "Tetapi kalau tidak, maka buruh tetap aksi," ujar Said Iqbal melalui keterangan pers yang diterima Tagar, Minggu, 20 April 2020. 

Aksi tersebut rencananya akan juga akan dilakukan di beberapa titik di seluruh Indonesia, di antaranya, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Aceh, Batam, Medan, Bengkulu, Riau, Palembang, Lampung, Manado, Makassar, Gorontalo, hingga Papua. []

Berita terkait
DPR Ngotot Buka Sidang, RUU Omnibus Law Dikebut?
Anggota DPR ngotot membuka Masa Sidang Ketiga Tahun Sidang 2019-2020 pekan depan. Ngebut menyelesaikan RUU Omnibus Law?
Anggota DPR Angkuh Ingin Tes Corona Dahulukan Rakyat
Rencana anggota DPR beserta keluarganya melakukan tes deteksi virus corona mendahulukan rakyat dinilai angkuh.
Respons KSPI saat Corona PKS Ogah Bahas RUU Cipta Kerja
Apa kata Konfederasi Serikat Buruh Pekerja Indonesia (KSPI) Fraksi PKS di DPR menolak untuk membahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.