Kairo, (Tagar 17/11/2017) - Menteri luar negeri Mesir, Tunisia dan Aljazair, Rabu (15/11) mendesak kelompok yang bertikai di Libya agar mencapai terobosan dalam proses penyelesaian politik.
Dalam satu pernyataan bersama yang disebut "Deklarasi Kairo", Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry menekankan pendirian kokoh ketiga negara tersebut mengenai aksi bersama guna memelihara upaya yang dimaksudkan untuk mewujudkan kestabilan di Libya dan menolak setiap campur tangan asing.
Diplomat senior itu mengatakan mereka mengkaji upaya yang dilancarkan oleh negara mereka belakangan ini untuk mencapai kesepakatan di kalangan pihak yang berperang di Libya.
Mereka juga memuji upaya utusan PBB untuk Libya dan menyampaikan dukungan bagi rencananya untuk menyelesaikan krisis Libya, demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis (16/11) petang.
Ketiga menteri tersebut sepakat untuk mengadakan pertemuan mereka selanjutnya di Tunisia, tapi mereka belum menetapkan tanggal bagi pertemuan itu. Negara Arab yang bertetangga dengan Libya yaitu Mesir, Tunisia dan Aljazair, secara seksama mengkoordinasikan posisi dan mendorong dialog di kalangan faksi yang bertikai di Libya.
Setelah aksi perlawanan 2011 yang menggulingkan Muammar Gaddafi, Libya telah berjuang untuk membuat peralihan demokratis di tengah kekacauan politik.(ant/wwn)