2 Museum Baru Dibuka Mesir di Bandara Internasional Kairo

Mesir meresmikan dua museum di Bandara Internasional Kairo pertengahan bulan Mei, untuk merayakan Hari Museum Internasional.
Pameran artefak di museum baru di Bandara Internasional Kairo, di Kairo, Mesir ,18 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Kairo – Kementerian Kerpubakalaan Mesir meresmikan dua museum di Bandara Internasional Kairo pada 18 Mei 2021, untuk merayakan Hari Museum Internasional.

Kedua museum tersebut, masing-masing didirikan di Terminal 2 dan Terminal 3 di Bandara Utama Kairo, menampung hampir 360 artefak, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. Museum-museum serupa rencananya juga akan diresmikan di bandara-bandara lainnya di berbagai penjuru Mesir.

Langkah ini diambil sementara Mesir berharap akan menyambut lebih banyak lagi pengunjung pada tahun ini, karena industri pariwisatanya telah terpukul keras oleh pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

Pengunjung melihat mumiPengunjung melihat mumi di museum baru di Bandara Internasional Kairo, Mesir, 18 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Menteri Pariwisata dan Kepurbakalaan Mesir, Khaled El-Anany, mengatakan, “Kami membuka dua museum kecil baru di Terminal 2 dan 3 Bandara Internasional Kairo. Yang pertama, di Terminal 2, menampung 304 objek dari semua era peradaban Mesir sejak periode pradinasti, masa Firaun, era Yunani-Romawi, monumen-monumen Yahudi, Kristen dan Islam, serta beberapa artefak dari era modern. Di Terminal 3, ada 59 objek dan seperti yang Anda lihat, semuanya merupakan koleksi yang beragam.”

Sewaktu mengunjungi museum-museum baru itu, Menteri El-Anany mengemukakan, "Saya pikir ini akan merupakan kunjungan yang sangat menarik bagi wisatawan dan orang-orang Mesir yang meninggalkan Bandara Internasional Kairo maupun para penumpang yang transit di Kairo. Tiket masuknya sangat terjangkau. Hanya sekitar tiga dolar bagi wisatawan dan tujuannya adalah untuk menunjukkan kepada mereka peradaban Mesir yang luar biasa, sebelum mereka meninggalkan Kairo.

SarkofagusSarkofagus dipamerkan di museum baru di Bandara Internasional Kairo, Mesir, 18 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Pendapatan dari sektor pariwisata, sumber penting pemasukan devisa bagi Mesir, merosot 70% pada tahun 2020 karena pandemi virus corona. Pariwisata biasanya menyumbang hingga 15% dari Produk Domestik Bruto Mesir.

Pendapatan bulanan dari sektor pariwisata mencapai kisaran 500 juta dolar AS pada bulan April 2021, separuh dari pendapatan sebelum pandemi. “Tetapi Mesir mengharapkan situasi pulih pada akhir tahun, karena Mesir menargetkan vaksinasi staf pariwisata di resor-resor di kawasan Laut Merah dan menetapkan daerah itu sebagai tujuan wisata bebas Covid-19,” kata Khaled El-Anany (uh/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Lentera Ramadan Tradisi Kairo Lambang Harmonisasi Beragama
Bagi keluarga-keluarga di Mesir, membeli lentera sebagai dekorasi bulan Ramadan merupakan tradisi yang melekat setiap tahun
Tim Arkeolog Temukan Kota Kuno Berusia Ribuan Tahun di Mesir
Sebuah tim arkeolog temukan kota kuno yang terkubur di bawah pasir di Mesir, yang selama ribuan tahun tidak tersentuh
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.