Jakarta - Tidak dapat disangka perkembangan bisnis tanaman hias demikian pesatnya. Jika dulu usaha ini hanya dilakukan oleh segelintir orang saja, kini banyak pebisnis baru yang mempersiapkan modalnya untuk usaha jual beli tanaman hias.
Tidak hanya puluhan atau ratusan juta rupiah, ada pebisnis yang menginvestasikan uangnya hingga miliaran rupiah. Demi mendapatkan keuntungan yang besar dari bisnis bunga.
Peningkatan yang signifikan ini dapat dilihat berapa tahun belakang, dengan ditandai makin maraknya bursa tanaman hias di berbagai daerah. Dulu, belum ada media cetak maupun digital yang membahas khusus tentang tanaman hias, namun saat ini tidak hanya di buku dan majalah bahkan banyak pegiat tanaman hias membagi pengetahuan tentang tanaman hias melalui vlog yang dibagikan melalui kanal YouTube.
Namun perlu diperhatikan semakin banyak orang yang berbisnis tanaman hias semakin banyak kompetitor, lalu bagaimana anda memahami pergerakan dan persaingan pasar tanaman hias. Sebaiknya anda harus memahami pasarnya terlebih dahulu. Begini caranya.
1. Segmentasi pasar
Sebuah peluang pasar akan terjadi jika ada orang-orang yang memerlukan produk dengan daya beli yang mencukupi. Orang tersebut juga mempunyai kemauan untuk membeli sesuai dengan daya belinya.
Pasar tanaman hias didalam negeri memang belum bisa disejajarkan dengan pasar bunga di luar negeri. Pasar terhadap kolektor tidak sebesar yang diperkirakan karena daya beli tanaman hias tergantung dari banyak hal.
Kendala utamanya adalah membeli tanaman untuk koleksi merupakan kebutuhan tingkat tersier, selain kebutuhan primer dan sekunder.
2. Peluang pasar dalam negeri
Tidak sulit untuk membaca perkembangan pasar dalam negeri. Hal ini dapat terlihat dari jenis tanaman hias yang dominan dan sering muncul di bursa-bursa tanaman hias. Jenisnya pun sering dibahas di berbagai media.
Hingga kini anthurium masih menjadi perhatian orang banyak. Tetapi beberapa jenis tanaman hias juga sudah mulai jadi bahan perbincangan seperti aglaonema, euphorbia, sansevieria, philodendron, caladium dan bromeliad yang diprediksi menjadi kuda hitam yang bakal melejit di dunia tanaman hias.
3. Peluang pasar luar negeri
Selain pasar di dalam negeri, kebutuhan tanaman hias dari luar negeri patut dilirik. Negeri Belanda sebagai pintu masuk pasar tanaman hias ke negara-negara Eropa dan menjadi salah satu tutuk tujuan utama para eksportir.
Negara-negara lain yang berperan dalam perdagangan dunia florikultura antara lain Belanda (59%), Kolumbia (10%), Italia (6%) dan Spanyol (2%). Di Kawasan Asia tenggara, beberapa negara produsen tanaman hias yang memiliki prospek prospek perdagangan cukup baik adalah Thailand dan Malaysia.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya menembus pasar Internasional yaitu, kualitas tanaman, jenis tanaman dan sering mengikuti kontes internasional.[]
(Agung Bukit)
Baca Juga:
- Ini Kunci Penting Memulai Bisnis Tanaman Hias
- Meraup Keuntungan dari Investasi Tanaman Hias
- Ragam Model Bisnis Tanaman Hias
- Tips Agar Toko Tanaman Hias Kamu Selalu Ramai Dikunjungi