3 Insting Pebisnis yang bisa Membahayakan Investasi Mereka

Ada beberapa insting bertahan hidup yang ternyata bisa membahayakan investasi, jika Anda terapkan mentah-mentah. Berikut adalah penjelasannya.
Dompet kosong (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Sampai saat ini manusia masih memiliki insting yang dibawa sejak nenek moyang mereka untuk bertahan hidup.

Insting tersebut didapatkan secara naluriah agar mereka terbebas dari apapun yang mengancam keselamatan diri sendiri dan keluarga.

Ada beberapa insting bertahan hidup yang ternyata bisa membahayakan investasi, jika Anda terapkan mentah-mentah. Berikut adalah penjelasannya.


Mendukung Suara Mayoritas

Ini dia hal lain yang bisa membahayakan investasi Anda. Manusia yang hidup secara sosial dan berkelompok menjadikan mereka bekerja sama dan berusaha untuk mendukung suara yang sama dengan kelompok mereka.

Naluri seperti ini menjadikan keputusan pribadi yang akan diambil akan dipengaruhi oleh suara kelompok yang mungkin saja bergerak ke arah yang berlawanan.Naluri seperti di atas sebenarnya cocok diterapkan saat Anda ingin memilih restoran terbaik berdasarkan ulasan pengguna sebelumnya, memesan kamar hotel berdasarkan rekomendasi, dan lain sebagainya.

Masalahnya adalah proses pemikiran seperti di atas akan sangat mempengaruhi hasil investasi di kemudian hari.

Sehingga Anda lebih memilih produk investasi berdasarkan kinerja di masa lalu dan segera menjual portofolio investasi saat semua orang menjualnya.

Sebagai seorang investasi yang cerdas, Anda harus bisa mengetahui kapan perlu mengabaikan kerumunan orang dan membuat keputusan berdasarkan pendekatan investasi yang Anda miliki.


Tidak Mau Mengambil Risiko

Menjadi orang yang pertama memasarkan produk atau teknologi memungkinkan Anda untuk mendapatkan kekayaan yang jauh lebih besar.

Contohnya saat Anda menjadi investor awal di perusahaan start up yang menjadi sangat sukses dan bisa memberikan hasil investasi yang tinggi karena harga sahamnya yang melambung tinggi.

Terlalu takut untuk berinvestasi membuat daya beli Anda akan menurun seiring dengan waktu.

Oleh karena itu, Anda harus mulai membiasakan diri berinvestasi dengan tujuan mengembangkan dana yang dimiliki.


Segera Melakukan Konsumsi

Sekarang naluri bertahan hidup seperti ini masih diterapkan oleh manusia. Dimana banyak manusia yang hanya berfokus pada kelangsungan hidup jangka pendek dan menghabiskan banyak uang di saat sekarang.

Akibatnya mereka tidak memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.

Oleh karena itu, Anda harus meninggalkan kebiasan ini dan mulai menabung serta berinvestasi untuk kebutuhan di masa depan.

Langkah penting yang perlu Anda lakukan adalah mengkonsumsi lebih sedikit daripada yang bisa dihasilkan dan menyisihkan sebagian uang untuk masa depan.

Dalam berinvestasi pun Anda tak dianjurkan untuk menghabiskan uang sekaligus.

Misalnya, memakai semua uang yang Anda punya untuk investasi, atau menaruh aset investasi di satu instrumen saja.

Itu disebabkan karena menghabiskan semua uang untuk investasi bisa membuat Anda tidak punya sisa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Anda dianjurkan untuk berinvestasi memakai uang dingin, atau uang sisa/tidak terpakai setelah semua kebutuhan Anda terpenuhi.

Sehingga, bila investasi Anda sedang turun atau terkena risiko, kondisi keuangan Anda tidak terlalu terpengaruh dan Anda masih bisa menjalani hidup.

Itulah beberapa contoh yang menjelaskan bahwa insting bertahan hidup bisa merusak hasil investasi Anda di masa depan. semoga bermanfaat.[]


(Erlangga)

Berita terkait
Lakukan Hal Ini Sebelum Menentukan Produk pada Bisnis
Menjalankan sebuah bisnis bukanlah perkara mudah apalagi untuk orang yang baru pertama kali mencoba bisnis.
Ragam Model Bisnis Tanaman Hias
Supermarket tanaman hias memerlukan bangunan yang memadai. Baik ukuran maupun sarana pendukungnya.
Ini Kunci Penting Memulai Bisnis Tanaman Hias
Meningkatnya peminat dan harga tanaman hias menjadi alasan banyak orang untuk memulai bisnis yang satu ini.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi