Jakarta - Dalam memilih instrumen investasi, calon investor diharapkan memahami terlebih dahulu investasi yang dipilih. Seperti pemilihan emas, berbeda dengan deposito yang merupakan produk pasar uang ataupun saham yang merupakan produksi pasar modal. Emas merupakan komoditas yang dipercaya masyarakat memiliki nilai tinggi.
Wajar saja permintaan terhadap emas itu tinggi yang berefek pada meningkatnya nilai jual komoditas itu sendiri. Bagi investor global, emas bukanlah pilihan investasi, melainkan pilihan solusi untuk melindungi nilai uang dari inflasi (hedging).
Contohnya, saat Covid-19 yang menyerang dunia pada tahun 2020. Covid-19 memiliki efek pada ekonomi global, investor mengalihkan dananya dengan membeli emas. Akibatnya, harga emas naik. Ketika pandemi mulai terkendali, investor menjual emasnya dan mengalihkan ke pasar modal. Harga emas pun turun karena permintaan turun. Yuk simak tips-tips yang perlu diketahui saat memilih emas sebagai investasi.
1. Apakah tujuan investasi emas untuk jangka pendek atau jangka panjang?
Pembelian emas sebaiknya bertujuan untuk meningkatkan nilainya dalam jangka panjang. Sebab keuntungan emas tidak bisa diperoleh dalam jangka pendek. Jangka panjang ini bisa mencapai 5 tahun hingga 10 tahun. Perlu diketahui ada selisih atau spread yang cukup jauh antara beli emas hari ini dan jual besok.
Misalnya, beli emas hari ini di harga Rp800 ribu. Jual besok akan dikenai harga Rp750 ribu. Inilah alasannya berinvestasi emas untuk jangka pendek sebaiknya dihindari.
2. Cek harga emas dari waktu ke waktu
Dari waktu ke waktu, harga emas per gramnya akan berubah. Di Indonesia sendiri harga emas cenderung akan meningkat. Kamu dapat memantau perkembangan harga emas secara online.
Sebagai contoh, kamu bisa mengecek harga emas dalam 10 tahun terakhir di web Logam Mulia Antam. Dengan melakukan pemantauan, kamu memiliki gambaran berapa lama sebaiknya menyimpan emas dan kapan waktu yang tepat membelinya.
Meski begitu, perlu diingat, harga masa lalu tidak mutlak menjadi penentu harga di masa depan. Banyak faktor yang mempengaruhi harga emas, seperti kebijakan The Fed (bank sentral Amerika Serikat), kondisi ekonomi global, supply and demand, inflasi, dan masih banyak lagi
3. Beli emas di tempat resmi
Pastikan pembelian emas dilakukan di tempat resmi dan terpercaya. Hindari pembelian emas di tempat-tempat yang sama sekali tidak bisa dipastikan kredibilitasnya.
Untuk memastikan kredibilitas penjual emas, termasuk penjual online, kamu bisa mengecek namanya apakah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (Bappebti).
Misalnya saja, kamu bisa membeli emas di PT Aneka Tambang, Tbk. (ANTM) dengan mendatangi kantor ataupun membelinya secara online di Logam Mulia Antam. Kamu akan diberikan sertifikat kalau membeli emas di Antam.
Kamu juga bisa mengambil opsi menabung emas dari Pegadaian. Pembelian bisa dibeli mulai dari 0,1 gram. Menabung emas di Pegadaian ini bisa dilakukan secara online.
4. Pastikan memiliki tempat penyimpanan yang aman
Menyimpan hampir mirip-mirip dengan menyimpan uang. Dimana penyimpanan emas harus hati-hati. Jangan sampai kita ceroboh yang berakibat pada hilangnya emas. Memiliki brankas menjadi opsi untuk menyimpan emas secara aman.
Kamu bisa juga memanfaatkan jasa safe deposit box yang disediakan bank ataupun Pegadaian. Tentu saja ada biaya dari pemanfaatan safe deposit box tersebut.[]
(Fiona Renatami)
Baca Juga:
- Ketahui Kerugian Investasi Perhiasan Emas
- Ragam Kesalahan dalam Investasi Emas Digital
- Apa Itu Investasi Emas 24 Karat, Begini Penjelasannya
- Keunggulan Emas 24 Karat Sebagai Aset Investasi