Dari 189 Penumpang Lion Air JT 610, Baru 79 Teridentifikasi

Hingga saat ini penumpang Lion Air JT 610 yang telah teridentifikasi sebanyak 79 individu, dengan rincian laki-laki 59 orang, dan perempuan 20 orang.
Istri dan anak korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Cosa Rianda Sahab berdoa saat pemakamaman suaminya di kawasan Kacang Pedang, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (7/11/2018). Cosa Rianda Sahab merupakan satu dari empat karyawan PT Timah Tbk yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di perairan Karawang pada Senin (29/10) lalu. (Foto: Antara/Ananta Kala)

Jakarta, (Tagar 12/11/2018) - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur menyatakan belum ada korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi pada hari Minggu (11/11).

"Hasil sidang rekonsiliasi pada hari Minggu tanggal 11 November 2018 pukul 11.00 di RS Bhayangkara TK I RS Soekanto, belum ada penumpang yang teridentifikasi," kata Komandan Tim DVI Kombes Polisi Lisda Cancer saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Sukanto, Jakarta, Minggu siang mengutip kantor berita Antara.

Berdasarkan pengamatan di Rumah Sakit Polri Sukanto hingga Minggu sore pukul 17.00 WIB, Tim DVI belum mendapatkan nama baru dari proses identifikasi jenazah.

Kombes Lisda mengharapkan Pada Senin sudah ada nama baru dari penumpang Lion Air JT 610 yang teridentifikasi. 

Hingga saat ini, penumpang Lion Air JT 610 yang telah teridentifikasi sebanyak 79 individu, dengan rincian laki-laki 59 orang, dan perempuan 20 orang.

Pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang telah dihentikan secara terpusat pada Sabtu (10/11).

Hingga pencarian dihentikan, tim pencarian dan pertolongan gabungan telah menemukan 196 kantong jenazah. Secara resmi, jumlah penumpang dan awak pesawat yang tercatat sebanyak 189 orang.

Meski demikian, RS Polri akan terus berupaya mengidentifikasi jenazah yang diterima. Sebanyak 666 sampel DNA telah diambil dari kantong jenazah yang telah diterima oleh Rumah Sakit Polri Kramat Jati. []

Persoalan Lion Air Belum Final

Di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/11) Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, meski pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat sudah dihentikan pada Sabtu (10/11), namun persoalan terkait kecelakaan pesawat tersebut belum selesai.

"Memang proses pencarian tingkat pusat itu sudah selesai, tetapi saya sudah berkoordinasi dengan Basarnas. Mereka tetap melakukan dengan satuan-satuan yang ada di Jakarta. Kita tetap berusaha mencari black box (kotak hitam)," kata Menhub.

Menurut dia seusai menjadi Irup pemakaman almarhum Anthonius Gunawan Agung, petugas Air Traffic Controller (ATC) AirNav Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Dari bahasan kami dengan KNKT, black box memang penting, tapi FDR (flight data recorder) yang sekarang ditemukan sudah banyak menemukan hal-hal yang dibutuhkan. Jadi kami tetap berusaha," ujarnya kepada wartawan.

Meski demikian, persoalan terkait dengan kecelakaan Lion Air tersebut belum selesai, karena dari beberapa laporan-laporan itu bisa dipakai untuk memberikan suatu rekomendasi dari KNKT.

"Mengenai FDR, teknis teman-teman dari kelaikan yang menyampaikan. Laporannya belum final, menurut saya karena audit ini berkaitan dengan pesawatnya, awak pesawatnya dan prosedur yang ada dan hal lain secara penerbangan dari Boeing 737 Max 8. Ini belum final," katanya.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Muhammad Syaugi menyatakan pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 di perairan Tanjung Karawang telah dihentikan secara terpusat.

"Operasi secara terpusat ditutup hari ini. Namun, Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta dan Bandung tetap siaga 24 jam," kata Syaugi dalam jumpa pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu.

Menurut Kepala Basarnas, KNKT akan terus mencari black box CVR mengingat ada dua black box dalam pesawat tersebut, satu di antaranya merekam data penerbangan adalah FDR dan telah ditemukan pada 1 November lalu.

Hingga pencarian dihentikan, tim pencarian dan pertolongan gabungan telah menemukan 196 kantong jenazah. Secara resmi, jumlah penumpang dan awak pesawat yang tercatat sebanyak 189 orang. 

Sementara pihak keluarga korban salah satunya, Tri Haska Hafidzi, di Desa Darungan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berharap agar manajemen maskapai Lion Air lebih memperhatikan keselamatan penumpang dan selalu rutin melakukan perbaikan demi mencegah kecelakaan terulang.

"Harapan keluarga, mendapatkan doa dari teman-teman, kedua ada kejelasan penyebab kecelakaan ini dan ketiga ada perbaikan sehingga tidak terulang lagi hal seperti ini," kata Kurniadi Ikhwan, kakak dari Tri Haska Hafidzi di Blitar, kemarin. []

Berita terkait