Dana BOS untuk Kuota Internet Saat Pandemi Covid-19

Disdikpora DIY masih menunggu juknis penggunaan dana BOS untuk pembelian kuota internet siswa dan guru.
(Foto: Facebook/Dana BOS)

Yogyakarta - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih menunggu petunjuk teknis (juknis) terkait dengan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli kuota internet para guru dan peserta didik. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengeluarkan kebijakan tersebut sebagai upaya penyesuaian di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan dan Pengembangan Mutu Pendidikan, Disdikpora DIY, Didik Wardaya mengatakan, pihaknya masih menunggu juknis dari pusat. Sebab, dana BOS diberikan langsung oleh pemerintah pusat ke setiap sekolah. "Karena dana BOS diberikan pemerintah pusat maka kami tunggu juknisnya," kata dia kepada wartawan, Jumat, 10 April 2020.

Dijelaskannya, alokasi dana BOS seluruhnya dikembalikan kepada kebijakan setiap sekolah selama kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring (online) berlangsung. Yang perlu dilakukan sekolah adalah merevisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) untuk memasukkan kebutuhan belanja pulsa guna pembelajaran jarak jauh. "Sekarang penggunaan anggaran sesuai yang ada di APBS masing-masing sekolah," katanya.

Karena dana BOS diberikan pemerintah pusat maka kami tunggu juknisnya.

Cara yang bisa dilakukan pihak sekolah adalah bekerja sama dengan vendor penyedia layanan internet. Atau membuat aplikasi transfer pulsa di mana penagihan langsung dilakukan ke setiap sekolah, dengan menunjukkan bukti transfer pulsa.

Hal senada dikatakan Kepala Sekolah SMAN 1 Pakem, Sleman, Kristya Mintarja bahwa saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari Disdikpora DIY. Untuk menindaklanjuti seperti apa kriteria yang berhak mendapatkan dan menggunakan dana BOS tersebut.

Sebelum adanya kebijakam terkait penggunaan dana BOS, diakuinya, sejak awal pembelajaran daring sudah memberikan fasilitas bagi peserta didik. "Khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu yang gawainya belum mendukung sistem KBM daring," kata Kristya.

Tercatat, ada empat peserta didik yang dipinjami tablet serta pembelian kuota. Dana yang digunakan berasal dari dana sukarela guru karyawan yang memang difungsikan memberi bantuan kepada keluarga tidak mampu, termasuk pembelian seragam.

Menurut Kristya, semasa KBM online berlangsung, belum ada kendala yang berarti. Pihaknya menggunakan berbagai program atau skenario mulai dari JB Class, google Class room, zoom, CBT sekolah dan melalui pesan WhatsApp untuk melakukan pembelajaran. Sehingga guru dan siswa bisa memilih mana yang lebih efektif.

"Terutama terkait akses sinyal. Nantinya siswa akan menginformasikan ke guru lewat akses yang mana untuk memudahkan KBM online," ungkapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Update Covid-19 Yogyakarta: Tambah 1 di Kulon Progo
Satu pasien positif ditemukan di Kulon Progo. Pasien berusia 30 tahun dan punya riwayat bekerja sebagai ABK kapal pesiar Amerika Serikat.
Gatutkaca Mengalahkan Raksasa Corona di Yogyakarta
Gatutkaca mengalahkan raksasa bernama Corona di Yogyakarta. Ini adalah aksi teatrikal Satlantas Polres Sleman.
Penyelamatan Pekerja Dampak Corona di Yogyakarta
Sektor pariwisata paling terdampak pandemi Corona. Pemda DIY berupa menyelamatkan pekerja yang dirumahkan atau PHK dengan memasukkan ke prakerja.
0
Fitur Message Reaction WhatsApp, Kini Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Ya, di dalam fitur WhatsApp Reaction ini ada 6 emoji yang bisa Anda manfaatkan untuk memberikan tanggapan pada sebuah obrolan.