Dampak yang Menghantui Pengguna Vape

Beredar kabar rokok elektrik atau vape memiliki risiko kematian, sudah ada 34 penelitian yang dilakukan.
Ilustrasi vape. (Foto: Instagram/umeenk)

Jakarta - Beredar kabar rokok elektrik atau yang biasa disebut vape berisiko kematian. Namun menurut pegiat kesehatan masyarakat Dr Ajeng Tias Endarti, SKM, M Commonhealth, belum tentu lebih tinggi tingkat kematiannya ketimbang rokok biasa.

Ajeng menyebut dari 34 penelitian, menunjukkan vape memberi dampak risiko kematian lebih tinggi dari rokok biasa dan sebaliknya. 

Vape tidak hanya menjadi salah satu faktor kematian.

Belum dapat diambil kesimpulan, karena adanya konflik kepentingan dari sumber pendanaan penelitian. Menurutnya, angka kematian akibat vape sangat tergantung dari penyakit yang menyertai kasus meninggalnya pasien. 

"Vape tidak hanya menjadi salah satu faktor kematian, namun faktor itu berkolaborasi dengan penyakit lain," ujarnya di Jakarta, Minggu malam, 15 September 2019, seperti diberitakan Antara.

Ajeng mengatakan, masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan vape sebagai salah satu faktor risiko penyebab kematian utama yang lebih besar ketimbang rokok, karena penelitiannya baru berlangsung dalam rentang waktu yang pendek.

Hampir semua studi mulai 1950-an, kata dia, menyepakati rokok menjadi faktor risiko penyakit ibu dan anak, penyakit menular. Sedangkan studi terhadap vape baru dimulai sekitar tahun 2014, sehingga belum sekuat rokok.

Di beberapa lembaga swadaya masyarakat kesehatan Indonesia, kata Ajeng, telah menolak free smoke tobacco campaign atau kampanye bebas dari asap tembakau yang dibentuk perusahaan rokok Phillip Morris. Kampanye itu seolah-olah membuat penghirup uap vape lebih sehat ketimbang asap rokok.

Selain itu, Ajeng menilai vape tidak bisa serta merta membebaskan pengonsumsinya dari bahaya yang sama ditimbulkan dari asap rokok.

"Tidak ada bedanya, rokok dan vape karena menimbulkan adiksi akibat kandungan nikotin yang menjadikannya ketagihan. Pada vape menggunaka logam untuk pembakarannya pun ada logam-logam pada saat dilakukan pembakaran, menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan kandungan nikel dan timbal menjadi lebih tinggi," ujar dia.

Untuk itu, Ajeng mengharapkan adanya usaha pencegahan preventif dari pemerintah untuk membentuk suatu regulasi yang memberi batasan tentang vape, berlaku seperti rokok biasa.

Misalnya, regulasi yang dapat membatasi jumlah kafe khusus pengonsumsi vape, jam operasional atau pengunjungnya, agar tidak menimbulkan dampak buruk berkepanjangan. []

Berita terkait
Tujuh Manfaat Madu Hitam Bagi Kesehatan Tubuh
Madu hitam memiliki kandungan yang masih alami. Rasanyapun lebih pahit sehingga sering disebut madu hitam pekat.
Lima Tips Menjaga Kesehatan Otak Bagi Lansia
Salah satu organ yang harus dijaga khususnya bagi orang lanjut usia adalah otak. Karena otak menjalankan peran kesadaran dan kemampuan berfikir.
Kesehatan Digital untuk Durasi Bermedsos yang Sehat
Dalam kurun waktu tujuh tahun belakangan ini durasi pemakaian medsos meningkat 60 persen, padahal ada risiko terhadap kesehatan fisik dan mental
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi