Dampak Perjalanan Internasional di Masa Pandemi Virus Corona

Hasil studi tunjukkan perjalanan internasional berdampak besar pada kematian akibat virus corona di negara-negara gelombang pertama pandami
Ilustrasi (Foto: bbc.com/indonesia – PA MEDIA)

Jakarta - Perjalanan internasional punya dampak paling besar pada tingkat kematian akibat virus corona (Covid-19) di negara-negara yang terkena gelombang pertama pandemi. Hal ini berdasarkan hasil sebuah penelitian.

Para peneliti di Universitas Aberdeen, Skotlandia, berfokus pada 37 negara yang mengalami dampak terparah dari pandemi. Mereka meneliti sejumlah faktor, termasuk kedatangan warga di wilayah mereka, kepadatan penduduk, dan persentase penduduk yang tinggal di perkotaan, usia, dan masalah-masalah kesehatan.

Tim peneliti mengatakan pemberlakuan pembatasan pada perjalanan internasional bisa membuat perbedaan dalam penyebaran virus corona.

Studi tersebut mengamati sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Prancis, Italia dan Brasil, dan berfokus pada tahap awal pandemi.

Mereka menemukan penambahan satu juta kedatangan orang dari penerbangan internasional berkontribusi pada kenaikan 3,4% dalam penambahan rata-rata harian kematian akibat Covid-19.

inggris batasiInggris membatasi kedatangan warga dari negara-negara berisiko tinggi Foto: bbc.com/indonesia – EPA)

Para peneliti menggunakan data perjalanan internasional pada 2018 - sebelum pembatasan penerbangan diberlakukan - sebagai perbandingan data pada 2020, untuk menyesuaikan tren perjalanan dengan pola penyebaran virus.

1. Gelombang Pandemi di Masa Depan

Salah satu peneliti, Tiberiu Pana, berkata: "Kami menemukan bahwa perjalanan internasional adalah penyebab terkuat dari peningkatan kematian.

"Penilaian kami terhadap data yang tersedia menunjukkan bahwa pembatasan yang sangat dini pada perjalanan internasional mungkin telah membuat perbedaan dalam penyebaran pandemi di Eropa Barat, termasuk Inggris.

"Temuan ini sangat penting karena dunia berupaya mengendalikan gelombang pandemi Covid-19 dan varian baru virus corona di masa depan dan mencegah kematian yang disebabkan olehnya."

Mahasiswa kedokteran tersebut mengatakan tingkat cakupan vaksinasi BCG suatu negara juga tampaknya memiliki peran penting.

2. Orang-orang dalam Daftar Merah

Sementara itu, peneliti utama Prof Phyo Myint, selaku direktur Aberdeen Clinical Academic Training Scheme, mengatakan: "Ini adalah penelitian penting, yang dipimpin oleh mahasiswa kedokteran, yang telah menunjukkan pemanfaatan data yang tersedia untuk umum untuk menginformasikan kebijakan masa depan dalam mencegah penyebaran Covid-19."

setelah mengklaimSetelah mengklaim berhasil mengalahkan virus, kasus corona kembali merebak di China. Pemerintah mengimbau warga tidak bepergian dalam rangka Imlek 2021 (Foto: dw.com/id)

Studi ini dilakukan ketika penemuan varian baru virus corona di Afrika Selatan telah mendorong perpanjangan pembatasan yang lebih ketat untuk semua pelancong yang datang langsung ke Skotlandia.

Pada hari Rabu, 3 Februari 2021, Menteri Pertama Skotlandia, Nicola Sturgeon, memandang rencana pemerintah Inggris untuk memasukkan orang-orang yang datang dari negara-negara berisiko tinggi dalam "daftar merah" dan meminta mereka untuk karantina di hotel adalah upaya yang "tidak cukup".

Pemerintah Skotlandia kini berencana untuk memperkeanalkan apa yang disebut sebagai pendekatan "yang jauh lebih komprehensif" untuk "karantina terkelola" (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Jumlah Kematian Karena Virus Corona di Dunia Tembus 2 Juta
Sampai tanggal 15 Januari 2021 pukul 05.55 WIB, jumlah kematian karena infeksi virus corona di seluruh dunia tembus 2 juta yaitu 2.000.078
Kematian Karena Virus Corona di Inggris Lebih 100 Ribu
Inggris laporkan jumlah kematian terkait virus corona lebih dari 100.000 sehingga Inggris jadi negara kedua di Eropa dengan kematian lebih 100 ribu
Los Angeles Hadapi Lonjakan Kematian Akibat Virus Corona
Wilayah Los Angeles, California, AS, kemungkinan akan mencapai angka statistik pandemi virus corona yang tragis, yaitu 1.000 kematian per minggu
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.