Dalih Pemprov Sumut Sembako ke Simalungun Berkurang

Kepala Pusdalop Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sumatera Utara angkat bicara mengenai kekurangan berat sembako ke Simalungun.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riadil Akhir Lubis. (Foto: Tagar/Istimewa)

Medan - Kepala Pusat Pengendali Operasional (Pusdalop) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Sumatera Utara Riadil Lubis angkat bicara mengenai kekurangan berat atau timbangan sembako ke Kabupaten Simalungun.

"Iya, masalah bantuan sembako yang terjadi di Kabupaten Simalungun kemarin, beras segoni sepuluh kilo namun isinya tidak sampai sepuluh kilo, itu sudah ditarik semua, hari itu juga ditarik ke Medan," kata Riadil Lubis, di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Jalan Sisingamangaraja, Km 10,5 Medan, Rabu 20 Mei 2020.

Setelah beras itu sampai di Medan, dalam waktu dekat bantuan dikirim kembali ke Kabupaten Simalungun dengan beras yang lain. Beras yang bermasalah itu diganti.

"Besok kami ganti semuanya, total beras atau sembako yang sudah dikirim ke Kabupaten Simalungun ada sekitar 40 truk, semua itu kebutuhan mereka masyarakat di sana. Termasuk gula dan lainnya," ungkap Riadil.

Mau cepat, rakyat butuh makan dan lapar, mungkin karena itulah makanya ada timbangan yang keliru

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara, beras yang timbangan kurang itu berasal semua dari kilang. Semua goni biasanya isinya sudah pas 10 kilogram (Kg).

"Beras itu dari kilang, biasanya kalau goni sudah penuh langsung diikat dan dipukul-pukul goninya agar padat, beras itu juga ditimbang di kilang. Namun, karena kebanyakan, apalagi ini dalam keadaan darurat dan mau cepat, rakyat butuh makan dan lapar, mungkin karena itulah makanya ada timbangan yang keliru," tuturnya.

Dikarenakan adanya kekeliruan penimbangan, Riadil menegaskan akan memberikan sanksi kepada vendor atau pihak ketiga pengadaan beras dan yang lainnya, jika terulang kesalahan kedua.

"Kalau mereka mengulangi kesalahan yang sama maka vendor akan di-blacklist dan tidak akan dibayar, itu sanksi yang akan kami lakukan, setiap daerah masing-masing vendornya. Ada banyak vendor di Sumatera Utara dan vendor itu ditunjuk oleh Tim Gugus Tugas melalui BPBD, tujuannya agar ekonomi setiap daerah bisa hidup," terang Riadil.

Pengakuan Riadil, dari 33 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Utara, sebanyak 13 daerah telah menentukan pilihannya, yaitu menerima bantuan sosial jaring pengaman sosial dalam bentuk uang, sedangkan untuk daerah lainnya dalam bentuk sembako.

"Sampai saat ini ada 19 daerah yang telah kita salurkan bantuan JPS dalam bentuk sembako, yaitu beras 10 Kg, gula 2 Kg, minyak makan 2 liter, dan mi instan 20 bungkus, totalnya Rp 225 ribu per paket. Sedangkan Kota Medan akan disalurkan Rabu, 3 Juni 2020," ujarnya.

Selain itu, ada satu daerah yang masih bingung apakah menerima bantuan dalam bentuk uang tunai atau sembako. Daerah itu adalah Kabupaten Humbang Hasundutan. Sedangkan Kabupaten Samosir baru menentukan pilihannya menerima bantuan dalam bentuk uang tunai.

"Ada tiga belas daerah yang minta dikirim uang, baru sisanya dibelikan sembako. Walaupun minta transfer uang tunai, kami juga akan mengawal dan mereka juga tetap harus membeli sembako untuk diserahkan kepada masyarakat yang terdampak Covid-19 dengan nominal Rp 225 ribu. Kami juga minta pengawalan dan Polda Sumatera Utara dan Kejaksaan," tandas Riadil.

Sebagaimana diketahui, bantuan pangan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Kabupaten Simalungun dipulangkan setelah jumlah dan kualitasnya tidak sesuai dengan janji Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yakni senilai Rp 225 ribu per paketnya.

Itu terungkap setelah dua anggota DPRD Sumatera Utara turun ke Kabupaten Simalungun untuk mengecek pendistribusian bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada Senin, 18 Mei 2020, kemarin

Keduanya adalah Rony Reynaldo Situmorang dari Fraksi Partai NasDem dan Hj Hidayah Herlina Gusti dari Fraksi PKS DPRD Sumatera Utara.

Selain itu, kejanggalan atau kecurangan ukuran itu viral dalam sebuah video yang diunggah Rony di akun Facebooknya. Dia menyebut pada Senin, 18 Mei 2020 pukul 10.00 WIB, dirinya bersama Hidayah berada di Pematang Raya, Kabupaten Simalungun ikut menyaksikan serah terima 78.659 paket sembako bantuan Pemprov Sumatera Utara kepada Pemerintah Kabupaten Simalungun.

Dari rencana jumlah yang akan didistribusikan tersebut, saat pihaknya hadir baru sampai delapan truk yang rata-rata berisi 600 hingga 800 paket sembako.

Paket sembako bantuan yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2020 tersebut seharusnya berisikan beras 10 Kg dengan kualitas super, gula 2 Kg, minyak 2 liter dan mi instan 20 bungkus. Namun, realitanya berbeda.

Setelah ditimbang dengan dua timbangan yang ada, hasilnya beras dengan berat variatif, seperti 8,5 hingga 9,5 Kg dan gula 1,75 Kg.

Sebagaimana diketahui, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara akan membagikan paket bantuan pangan dalam bentuk sembako kepada seluruh warga Sumatera Utara yang berhak sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Kuota yang tersedia ada 1.321.426 paket yang akan dibagikan kepada yang berhak. Ini akan dibagikan ke 33 kabupaten dan kota.[]

Berita terkait
Bantuan Pemprov Sumut di Simalungun Dikembalikan
Bantuan pangan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ke Kabupaten Simalungun dipulangkan setelah jumlah dan kualitasnya tidak sesuai.
Isu Beras Berulat di Tapteng, Ini Kata Pejabat Sumut
Viral di media sosial beras berkutu dan berulat di Tapanuli Tengah merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
HMI: Evaluasi Penanggung Jawab Pasar Murah Sumut
HMI kiritik kegiatan pasar murah yang digelar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara karena mengabaikan protokol kesehatan.
0
Lionel Messi Bawa Bisnis Bagus untuk PSG
Presiden PSG, Nasser al Khelaifi, mengkonfirmasi kepada MARCA bahwa Leo telah menguntungkan di musim pertamanya di PSG