Dalih Pemprov DKI Ubah Desain Revitalisasi Monas

Panitia Sayembara Desain Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) mengakui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sengaja mengubah desain.
Proyek revitalisasi Monumen Nasional (Monas) pada Selasa, 4 Februari 2020. (foto: Tagar/Edy Syarif).

Jakarta - Panitia Sayembara Desain Revitalisasi Monumen Nasional (Monas) mengakui Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sengaja mengubah desain revitalisasi versi arsitek Deddy Wahjudi. 

Ketua Panitia Sayembara Revitalisasi Monas Irfal Guci mengatakan hal itu menyusul adanya ungkapan kekecewaan dari Deddy Wahjudi sebagai pemenang sayembara desain revitalisasi Monas.

"Ada di perjanjian, seandainya terjadi perubahan, dia harus menerimanya,” kata Irfal ketika ditemui Tagar, di Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.

Sementara realisasi proyek yang saat ini dihentikan merupakan hasil gabungan tiga pemenang sayembara. Menurut Irfal, Pemrov DKI mengambil inspirasi dari tiap-tiap desain yang diserahkan ketiga pemenang.

"Pemenang juara satu, dua, tiga berkewajiban memberikan datanya untuk diramu dan dijadikan suatu konsep. Nah, hasil ramuan itu menjadi desain akhir," kata pria yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas ini.

Baca juga: Revitalisasi Monas, Anies Baswedan Malah Buang Badan

Dengan demikian, dikatakan Irfal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mengambil aspek yang dianggap bagus, sekaligus menyisihkan aspek yang dianggap tidak baik dari desain Deddy. Demikian juga dengan desain juara dua dan tiga.

"Pastinya, konsep pemenang juara satu paling banyak yang terakomodir," tuturnya.

Dia melanjutkan, perubahan dari desain awal hingga realisasi proyek sangat lumrah terjadi. Dia beralasan, desain hanyalah rancangan umum.

"Itu kan baru visual semua, belum berapa (banyak) semen-nya, berapa besi-nya, kan tidak ada di situ," katanya.

Sebelumnya, Deddy mengungkapkan revitaliasi Monas yang menebang 191 pohon itu jauh panggang dari api

Dia menegaskan, realisasi proyek berbeda dari desainnya yang dimenangkan oleh Panitia Sayembara Revitalisasi Monas.

Deddy menuturkan desainnya justru menghindarkan revitalisasi dari penebangan pohon. Oleh karena itu, dia merancang pelataran untuk upacara lebih ke utara dibanding saat ini.

"Enggak tahu ya, mungkin timnya berbeda. Sehingga kontraktor melihat itu begitu saja, tutup mata gitu. Ya sayang saja, kami menyayangkan," kata arsitek jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Chiba Jepang ini.

Baca juga: Ahok Bocorkan Revitalisasi Monas Eranya Vs Anies

Revitalisasi Monas yang dilakukan sejak medio November 2019 itu menuai polemik di media sosial. Musababnya, proyek itu disebut-sebut menebang ratusan pohon saat Jakarta, yang baru saja tergenang banjir membutuhkan resapan air yang lebih banyak.

Masalah ini kian bersengkarut lantaran DPRD DKI Jakarta mencium revitalisasi menabrak Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1995.

Dalam rapat Komisi D DPRD DKI pada 22 Januari 2020, Pemprov DKI juga tidak dapat menunjukkan dokumen persetujuan dari Menteri Sekretaris Negara sebagaimana tercantum dalam Keppres.

Maka itu, Ketua DPRD Prasetyo Edi Marsudi pun meminta proyek tersebut dihentikan.

"Kami meminta kepada eksekutif untuk dihentikan sementara selama surat (izin) dari Kementerian (Sekretaris Negara) belum ada," kata Prasetyo di Jakarta, Selasa 28 Januari 2020.

Dari pantauan Tagar pada Selasa siang 4 Februari 2020, proyek ini belum berdenyut kembali. Para pekerja terlihat beristirahat di tendanya masing-masing, sementara dua alat berat eskavator hanya terpakir di salah satu sudut Monas.

Namun, sepuluh pohon baru saja berdiri di kawasan revitalisasi.

Menurut Irfal, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta yang memboyong pohon baru itu masuk ke Monas sejak Senin pagi, 3 Februari 2020. []

Berita terkait
Usai Menebang, Pemprov DKI Bawa Pohon Baru ke Monas
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai membawa pohon ke kawasan revitalisasi Monumen Nasional (Monas), untuk mengganti pohon yang ditebang.
Pengelola Diminta Irit Bicara Revitalisasi Monas
Kepala Seksi Pelayanan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas, Irfal Guci mengaku diminta irit bicara soal proyek revitalisasi.
Nasib Monas Sejak Era Ali Sadikin Hingga Anies
Monas telah beberapa kali mengalami revitalisasi. Begini perbedaan Monas di era Ali Sadikin, Sutiyoso, dan Anies Baswedan.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.