Yogyakarta - Tak kenal lelah, hujan angin pun ia lewati demi mengais pundi-pundi rupiah dari profesinya sebagai seorang Pekerja Seks Komersial atau PSK di Yogyakarta. Namun jerih payahnya hilang hanya sekejap mata karena seseorang telah menipunya.
Nasib pahit itu dialami perempuan berinisial D, 43 tahun. Ia kehilangan kendaraan motor kreditan yang baru dicicil 4 kali. Satu handphone dan uang tunai sekitar Rp 3 juta raib di tangan terduga pelaku bernama Dimas.
Baca Juga:
Akibat ulah terduga pelaku, warga yang tinggal di wilayah Giwangan, Kota Yogyakarta ini harus menelan kerugian sekitar Rp 20 juta. “Pelaku adalah tamu saya. Kami berkenalan pada Desember 2020 tahun lalu di sebuah lokalisasi,” kata D kala menceritakan kisahnya kepada Tagar, Selasa, 2 Februari 2021.
Pengalaman pahit itu terjadi kala ia kembali bertemu dengan terduga pelaku di sebuah hotel yang ada di Yogyakarta pada 29 Desember 2020 dini hari. Pertemuan dalam rangka pekerjaan yaitu melayani terduga untuk memenuhi nafsu birahinya.
Pelaku adalah tamu saya. Kami berkenalan pada Desember 2020 tahun lalu di sebuah lokalisasi.
Jika sebelumnya terduga pelaku membayar jasa korban sesuai harga tarif bahkan melebihi tarif, tapi kali ini terduga hanya membayar separuh. “Saat itu saya enggak dibayar full alasanya uang masih ada di ATM nanti ngambil dulu. Ya sudah enggak apa-apa,” ucap dia.
Merasakan Jatuh Cinta
Setelah menyelesaikan pekerjaan, korban pun pulang ke rumahnya sekitar pukul 07.00 pagi. Tidak lama kemudian, terduga menghubungi korban lalu meminta bertemu kembali. Terduga berdalih ingin memberikan uang dan ponsel baru. “Temanku mau ke sini bawa lima HP nanti satu buat kamu,” ucap D sembari menirukan percakapan mereka kala itu.
Terduga juga mengaku akan memberikan uang dengan jumlah banyak. Asalkan D tidak bekerja sampai tahun baru. Bak seorang yang baru jatuh cinta, D pun berencana menuruti permintaan terduga yang usianya jauh lebih muda darinya. “Kayaknya tuh ingat dia terus. Rasanya kaya orang lagi jatuh cinta,” ujarnya.
Pukul 10.00 siang mereka pun bertemu di hotel yang lokasinya tidak jauh dari kawasan Malioboro, Yogyakarta. Keduanya pergi berkencan ke Mall Malioboro untuk menghabiskan waktu berdua.
Di sana, terduga pelaku menunjukkan perhatiannya dengan membelikan nasi goreng. Terduga juga bercerita akan sering berkunjung ke Yogyakarta setiap hari libur. “Dia ngakunya orang Surabaya dan kerja di sana,” katanya.
Baca Juga:
Usai mengalihkan perhatian korban, terduga pelaku minta diajak jalan-jalan menggunakan kendaraan korban yang dibawanya kala itu. Di tengah kebersamaanya itu, terduga rupanya sedang menyusun rencana jahatnya.
Saat melintas di sebuah toko swalayan tepatnya di Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, terduga memberhentikan kendaraannya berniat ingin mengambil uang untuk korban. “Saya turun di Indomaret tapi dia langsung tancap gas bawa motor saya beserta HP dan uang yang ada di dalam jok motor,” ucapnya.
Perempuan ini mengaku perasanya bercampur aduk setelah barang berharganya raib dibawa temannya sendiri. Ia pun langsung membuat laporan ke Polresta Yogyakarta untuk mengusut terduga pelaku dan berharap segera ditangkap.
Baca Juga:
D sangat terpukul mendapat kejadian pahit ini. Mengingat pekerjaan yang ia lakoni selama ini hanya demi bertahan hidup. Meski dipandang buruk oleh sebagian banyak orang, D mengaku tidak pernah merepotkan siapa pun. Ia bekerja untuk dirinya dan dua orang anaknya.
“Saya janda, punya dua anak paling kecil 10 tahun. Lagi pandemi kaya gini cari uang susah malah kena tipu. Padahal HP itu mau saya kasih ke anak saya,” katanya. []