Curhat Ojek Online Usai Kena Tipu Gendam di Yogyakarta

Seorang ojek online mencurahkan kesedihan usai motornya hilang kena gendam. Pelaku gendam sudah ditangkap, tapi dia belum bisa memakai motornya.
Foto tersangka penipuan modus gendam di Yogyakarta diposting di Facebook. (Foto: Istimewa)

Sleman - Seorang pria bernama Agus Sulas mencurahkan kesedihannya di media sosial Facebook. Pemilik akun yang berprofesi sebagai ojek online di Yogyakarta ini menjadi korban penipuan dengan cara digendam oleh pelaku tidak dikenal.

Akibat perbuatan terduga pelaku, kendaraan motor yang menjadi satu-satunya alat mengais rezeki hilang. Agus kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Menurut penuturan korban yang berasal dari Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) ini, peristiwa terjadi pada Mei 2020 tepatnya saat bulan Ramadan di wilayah Prambanan perbatasan Klaten, Jawa Tengah.

Berkat kerja keras polisi, terduga pelaku beserta kendaraan yang dicuri berhasil ditemukan dalam waktu tiga hari usai kejadian. Tersangka penipuan yakni Iswahyudi alias kuntet, 24 tahun warga Pakuncen Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

Baca Juga:

Meskipun polisi sudah menangkap tersangka, ternyata kendaraan korban belum bisa diambil. Pasalnya polisi harus mengirimkan barang bukti beserta tersangka ke kejaksaan untuk perkara tersebut. Artinya menunggu disidangkan.

Proses penyidikan yang berjalan lama membuat Agus kesulitan bekerja sebagai ojok online. Duda yang memilik dua orang anak ini akhirnya memutuskan untuk menyewa motor yang dibayar setiap bulan. Namun ternyata uang yang dikeluarkan setiap bulan semakin membengkak lantaran Agus juga harus membayar cicilan kendaraan motor sebelumnya. Belum lagi Agus menghidupi kedua anaknya.

Kesedihan itu dicurahkan ke grup Facebook info cegatan jogja. Berikut ini adalah curhatannya:

Mohon bapak bapak saudara semua berkenan membantu. Saya tidak tahu saya harus minta bantuan siapa mudah-mudahan di grup ini saya mendapatkan bantuan. Saya Agus Sulas Tempat tinggal saya Purworejo, Jawa Tengah. Saya Duda Anak dua.

Pekerjaan saya sebagai driver gojek online. Setiap hari pekerjaan saya cuma mencari rezeki di jalanan berapa pun saya dapat selalu saya syukuri karena itu sudah pemberian rezeki dari Allah. Saya bekerja gojek sudah 4 tahun di Jogja. Pada suatu malam saya terkena musibah saya ditipu orang atau digendam motor saya hilang.

Setelah itu saya melaporkan ke Polsek terdekat supaya motor bisa cepat ketemu. Akhirnya setelah 3 hari kemudian motor saya ditemukan sama Pak polisi. Saya bersyukur sekali karena motor sudah di kantor polisi. Kejadian pada bulan puasa pas pertengahan bulan puasa motor saya ditemukan tapi posisi motor masih di kantor polisi. gimanapun caranya saya selalu ikut anjuran pak polisi yang urus motor saya agar saya cepat balik. 

Setiap 2 minggu sekali saya tengok motor saya tapi juga nggak kunjung keluar sampai akhirnya saya dengan terpaksa sewa motor bulanan. karena saya punya tanggung jawab dan kebutuhan anak-anak saya. Sampai sekarang sudah lama sekali motor saya juga belum ada kabar beban bertambah buat saya tiap minggu harus kirim uang buat anak, harus bayar motor bulan ditambah bayar cicilan motor saya.”

Baca Juga:

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuliyanto mengatakan bahwa kasus ini ditangani oleh Polsek Prambanan di Klaten, Jawa Tengah. Saat ini perkara tersebut sudah pada tahap P-21 artinya tinggal mengirim tersangka dan barang bukti ke kejaksaan untuk disidangkan.

“Tersangka sedang menjalani persidangan pengadilan Sleman dalam kasus penipuan penggelapan. Setelah sidang selesai di Sleman tersangka akan segera diproses ke Klaten. Apakah barang bukti sudah bisa diambil, bisa saja tapi yang memutuskan penyidik Polsek Prambanan Klaten,” kata Kombes Pol Yuliyanto saat dihubungi wartawan, Minggu, 27 September 2020. []

Berita terkait
Angkringan Jembatan Layang Sleman Korban Ilmu Gendam
Pedagang angkringan di Sleman, Yogyakarta, menjadi korban hipnotis. Dua ponsel dan sejumlah uang raib dibawa kabur pelaku.
Pelaku Berpakaian Serba Putih, Ulama Pamekasan Kena Gendam
Pelaku berpakaian serba putih, ulama Pamekasan kena gendam. “Rombongan berjubah itu seperti keturunan Arab yang sering dipanggil "habib",” kata Kiai Adnan.
Driver Ojol Berulah, Martin Manurung Tegur Gojek
Martin Manurung kembali mempertanyakan komitmen Gojek dalam menerapkan protokol kesehatan kepada mitra mereka guna mencegah penyebaran Covid-19.