Curhat Gundah Financial Planner Soal Kasus Jouska

Dugaan penempatan investasi yang kurang tepat oleh PT Jouska Finansial Indonesia mengundang rasa keprihatinan dari sesama profesional
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020. (Foto: Antara/Reno Esnir/hp)

Jakarta - Kisruh klien PT Jouska Finansial Indonesia yang merasa dirugikan karena menggunakan jasa perusahaan keuangan itu mengundang kekhawatiran dari Co-Founder sekaligus Chief Investment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan. Pasalnya, kejadian ini membuat profesi financial planner harus menghadapi image yang kurang mengenakan.

“Jujur saya prihatin dengan kejadian ini karena lagi lagi nama perencana keuangan jadi buruk, padahal banyak sekali ilmu yang kita bagikan dan sangat membantu banyak orang mencapai tujuan keuangannya,” ujarnya kepada Tagar, Rabu, 22 Juli 2020.

Menurut Fioney, kejadian seperti ini sebenarnya tidak perlu terjadi asalkan masing-masing pihak terbuka dan menyadari betul atas risiko yang dikelola.

“Perencana keuangan maupun manajer investasi, pasti sebelum melakukan analisa keuangan, mereka akan melakukan dengan apa yg disebut dengan profil risiko. Profile resiko itu ada yang konservatif, moderat, berkembang dan agresif. Dari profil risiko ini, baru kita sebagai perencana keuangan akan menyambungkannya dengan instrumen investasi apa yang sesuai dengan karakter klien,” tuturnya.

“Klien juga harus sadar dirinya itu masuk kategori jenis investasi apa, karena tidak semua orang akan cocok dengan investasi di saham. Profil risiko akan membantu menentukan instrumen investasi apa yang sebenarnya cocok dengan kita,” kata dia melanjutkan.

Fioney lalu mempertanyakan soal kapabilitas dan kredibilitas perencana keuangan yang mengarahkan klien untuk mengoleksi instrumen saham tertentu.

“Berbicara soal ahli ya, apakah memang dia broker yg ditunjuk oleh sekuritas? apakah ada bukti rekaman suara atau perintah eksekusi pembelian atau penjualan? Ini regulasi dari sekuritas ketat loh. Kalau menyerahkan kepada pihak ketiga, secara hukum kita lemah,” jelasnya.

Lebih lanjut dia menerangkan, investasi saham memang memiliki resiko. Namun, bisa menjadi pilihan investasi yang tepat bila cocok dengan tujuan keuangan dan profil resiko orang tersebut. Karena itu penting untuk melihat apakah pengoleksian saham ini untuk investasi atau trading, jangka panjang atau jangka pendek, dan seberapa besar toleransi kerugian yang bisa diterima.

“Ini uang keringat darah kita. kok mau-maunya ngasih begitu saja tanpa kita peduli ini uang kemana dan gimana,” tegasnya.

Meski demikian, Fioney melihat masih ada potongan persoalan yang belum sepenuhnya terungkap di publik.

“Menurut saya ini ada sisi cerita yang belum kita dengar,” imbuh dia.

Terlepas dari polemik yang kini terjadi, profesional itu optimistis kejadian ini bisa segera selesai dan menjadi pembelajaran berharga bagi perkembangan industri keuangan di Indonesia.

“Jouska salah invest sangat mungkin, tapi bukan berarti mereka tidak punya recovery plan,” tutupnya.

Sebagai informasi, kehebohan kasus Jouska mencuat ke publik setelah salah satu kliennya merasa dirugikan akibat arahan investasi yang dianggap tidak tepat. Salah satu klien melalui akun Twitter @yakobus_alvin mengaku telah menyerahkan Rp 65 juta kepada Jouska untuk dikelola dalam bentuk investasi.

"Saya klien Jouska tahun 2018-2019. Di atas saya share portfolio saya di saham yang dikelola oleh Jouska. Total dana aset saya yang dikelola adalah Rp 65 juta. Gambar after itu dana sudah saya ambil sedikit. Dikelola ya, bukan sekadar diarahkan," kata @yakobus_alvin.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri melalui Satgas Waspada Investasi (SWI) kabarnya akan segera memanggil PT Jouska Finansial Indonesia guna mendapatkan klarifikasi atas kejadian ini.

Berita terkait
Saran Agar Terhindar Kasus Kerugian Investasi Jouska
Klien PT Jouska Finansial Indonesia yang merasa dirugikan atas investasi saham mencuat ke publik. Bagaimana sebenarnya investasi yang benar?
Hati-hati, Modus Penipuan Baru dalam Investasi Saham
Perlu disadari bahwa peningkatan aktivitas online di masa pandemi Covid-19 juga berbanding lurus dengan peningkatan penipuan secara online
Dana Darurat Bisa Jadi Investasi, Bagaimana Caranya?
Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan menuturkan banyaknya manfaat ketika pekerja mengalokasikan pendapatan untuk dana darurat.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.