Dana Darurat Bisa Jadi Investasi, Bagaimana Caranya?

Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan menuturkan banyaknya manfaat ketika pekerja mengalokasikan pendapatan untuk dana darurat.
Ilustrasi investasi. (Foto: pixabay.com/mohamed_hassan)

Jakarta - Co Founder sekaligus Chief Invesment Officer Arkana Finance Fioney Sofyan menuturkan banyaknya manfaat ketika pekerja mengalokasikan pendapatan untuk dana darurat. Selain menjadi dana utama yang digunakan ketika berada dalam kondisi mendesak atau genting, dana darurat dapat dikelola menjadi investasi.

Salah satunya yakni investasi yang bersifat likuid atau mudah untuk dicairkan sewaktu-waktu.

"Contoh yang bisa saya berikan adalah investasi pada reksadana pasar uang, logam mulia, dan sebagian kecil deposito," kata Fioney kepada Tagar, Jumat, 3 Januari 2019.

Menurutnya investasi juga dapat dilakukan dalam bentuk deposito. Tapi, deposito yang dipilih bukan merupakan deposito jangka panjang untuk menghindari pengenaan pinalti jika dana deposito diambil sebelum waktu jatuh tempo.

Fioney menjelaskan trik lain yang bisa dipakai untuk mengelola dana darurat adalah dengan membedakan atau memisahkan penempatan rekening dengan bujet kebutuhan sehari-hari. Misalnya, menyimpan debit card dana darurat terpisah dengan debit card yang dipakai sehari-hari.

"Jangan dibawa-bawa dan cukup taruh dirumah untuk menghindari penggunaan yang tidak perlu," tuturnya.

Hal yang paling penting kata dia, tidak menginvestasikan dana darurat dalam bentuk properti. "Karena akan membutuhkan waktu saat ingin menjualnya," ujarnya. []

Berita terkait
Dirut KAI Klarifikasi Video Viral Saat Tinjau Banjir
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro video viral berdurasi 15 detik yang membuatnya dibicarakan warganet.
Langkah Menteri PUPR Basuki Atasi Banjir Jakarta
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan menerapkan langkah dari hulu, tengah, hingga ke hilir untuk mengatasi banjir di Jakarta.
Banjir Jakarta, 5 Sektor Ekonomi Ini Paling Terpukul
Lima sektor ekonomi paling terpukul terkena imbas banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.