Sibolga - Belasan unit kapal nelayan asal Sibolga terpaksa berlabuh hingga berhari-hari di Pulau Mursala akibat cuaca buruk di perairan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Ketua Kelompok Nelayan Tolong Menolong (KNTM) Sibolga-Tapanuli Tengah Ikhmaluddin Lubis menyebut, kapal yang diperkirakan 15 unit telah bersandar di Pulau Mursala selama dua hingga lima hari.
Menurut Ikhmaluddin, bersandarnya kapal nelayan di sana akibat tingginya gelombang laut mencapai tiga meter dan hujan disertai angin kencang.
"Informasi saya dapat dari nelayan kita juga yang pulang kemarin, sudah ada yang lima hari, ada yang sudah tiga hari, tak tentu karena cuaca badai, gelombang besar, sampai dua tiga meter. Makanya orang itu enggan melaut, makan tidurlah di sana," tutur Ikhmaluddin, Rabu 21 Agustus 2019.
Sekarang tangkapan minim apalagi cuaca ekstrem
Selain itu Ikhmaluddin juga mengatakan, akibat cuaca ekstrem di laut sejumlah kapal nelayan juga menambatkan armadanya di tangkahan menunggu cuaca kembali normal.
"Siapa yang tahan kena gelombang, mereka berlayar itu ada yang ke Pulau Banyak, ada kawasan sini (Sibolga-red) ada sampai Padang," ujarnya.
Diakui Ikhmaluddin, cuaca buruk di peraian Sibolga dan Tapanuli Tengah sudah terjadi sejak akhir Juli hingga Agustus 2019 ini.
Dengan tidak beroperasinya sejumlah kapal nelayan, membuat hasil tangkapan ikan saat ini minim. "Sekarang tangkapan minim apalagi cuaca ekstrem," tuturnya.
Sebagai pimpinan organisasi nelayan kecil, Ikhmaluddin mengimbau para nelayan tetap waspada melihat kondisi cuaca buruk saat ini.[]