Jakarta - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mencatatkan transaksi kontrak berjangka derivatif di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang dikliringkan di KBI, selama triwulan I 2020 tumbuh secara siginifikan. Padahal, menurut Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan yang cukup signifikan di kontrak berjangka derivatif di triwulan I tahun 2020 ini, tentu sangat menggembirakan. Di tengah Indonesia dilanda wabah Covid-19, investasi di kontrak berjangka masih diminati para investor," ujar Fajar Wibhiyadi dalam siaran pers di Jakarta, Minggu, 12 April 2020 seperti dilansir dari Antara.
Berdasarkan data yang dimilikinya, volume transaksi kontrak berjangka di triwulan I tahun ini sebesar 2.205.468,2 lot. Angka tersebut tumbuh 40 persen ketimbang triwulan I 2019 dengan volume transaksi sebesar 1.572.079,9 lot.
"Ini membuktikan, bahwa perdagangan berjangka komoditi cukup tahan terhadap guncangan ekonomi, baik nasional maupun global," tuturnya.
Baca juga: Covid-19: 4.241 Positif, 373 Meninggal, 359 Sembuh
Dalam kontrak berjangka derivatif, terdapat beberapa jenis transaksi, yaitu currency, index, Komoditi Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) serta single stock. Untuk currency, sepanjang triwulan I tahun 2020 volume transaksi sebanyak 252.669,0 lot meningkat 23 persen dibandingkan transaksi di triwulan I 2019 yaitu sebanyak 205.646,1 lot.
Untuk Index, di triwulan I tahun 2020 tercatat volume transaksi sebanyak 221,187,0 lot atau meningkat sebesar 28 persen dibandingkan transaksi sepanjang triwulan I tahun 2019 yaitu sebesar 172,280,4 lot.
Sedangkan Komoditi SPA, volume transaksi sepanjang triwulan I 2020 sebesar 1.731.612,0 lot, atau meningkat 45 persen dibandingkan volume transaksi di triwulan I tahun 2019 sebanyak 1.194.153,4 lot.
Dengan demikian, pihaknya optimistis kontrak berjangka derivatif akan terus tumbuh.
"Kalau kita melihat saat ini saja, di saat situasi ekonomi sedang tidak baik karena ada wabah Corona, bisa mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Dan ke depan apabila ekonomi kembali kondusif, besar kemungkinan pertumbuhan akan lebih baik," ucapnya.
Selain data tentang kontrak berjangka derivatif, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) juga merilis data tentang perdagangan pasar fisik timah yang ada di Bursa Berjangka Jakarta. Untuk Triwulan I tahun 2020, perdagangan pasar fisik timah batangan ini mencatatkan transaksi sejumlah 3.859 lot.
Data pasar fisik timah di triwulan I tahun 2020 ini pun kata dia menunjukan perkembangan yang cukup menggembirakan. Sama halnya dengan kontrak berjangka derivatif, pihaknya optimistis ke depan pasar fisik komoditas itu akan menarik minat para investor.
Selain timah murni batangan, KBI akan terus mengajak para pemangku kepentingan untuk membawa perdagangan komoditas ke bursa berjangka. []