Covid-19, Jokowi Khawatir Krisis Kesehatan dan Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengkhawatirkan ancaman pandemi Covid-19 bisa mengacam krisis kesehatan dan ekonomi.
Presiden Jokowi pada sidang kabinet paripurna 18 Juni 2020. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan ancaman pandemi Covid-19 di dunia belum berakhir, termasuk juga di Indonesia yang hingga kini menjadi ancaman di sektor kesehatan dan ekonomi. 

Jokowi menyebut di saat kondisi sekarang Indonesia masih mengalami perubahan yang dinamis. Dari sisi kesehatan, diperlukan upaya bersama untuk menjaga agar jangan sampai muncul gelombang kedua. 

Saya titip yang kita hadapi ini adalah bukan hanya urusan krisis kesehatan, tapi juga masalah ekonomi, krisis ekonomi.

Meski begitu, mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan situasi yang dihadapi sekarang ini bukan hanya krisis kesehatan, bahkan hingga melebar ke permasalahan ekonomi.

Baca juga: Jokowi Janjikan Harga Lahan Murah kepada Investor

"Saya titip yang kita hadapi ini adalah bukan hanya urusan krisis kesehatan, tapi juga masalah ekonomi, krisis ekonomi. Karena kalau kita lihat sekarang ini yang namanya demand terganggu, suplai terganggu, produksi terganggu," kata Jokowi saat memberikan arahan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Selasa, 30 Juni 2020.

Jokowi menyatakan pada kuartal pertama ekonomi Indonesia masih tumbuh, dan keadaan normal di atas 5 (persen). "Tetapi di kuartal kedua kita sangat khawatir bahwa kita sudah berada di posisi minus pertumbuhan ekonomi kita," ucapnya.

Baca juga: Jokowi Revisi APBN 2020 Percepat Penanganan Covid-19

Jokowi menegaskan kepada jajaran pemerintahan di daerah untuk berhati-hati dalam mengelola pandemi, sehingga urusan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan beriringan. Oleh sebab itu ia meminta agar daerah tidak membuka ekonomi tanpa ada sebuah kendali yang baik di bidang kesehatan.

"Jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem, sehingga mungkin ekonominya bagus, tapi Covid-19 nya juga naik. Bukan itu yang kita inginkan. Covid-19 nya terkendali, tetapi ekonominya juga tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat," tutur Jokowi. []

Berita terkait
Jokowi Blusukan untuk Pastikan Penanganan Covid-19
Jokowi kembali melakukan blusukan ke daerah karena ingin memastikan penanganan pandemi Covid-19 di daerah.
Dalam 6 Bulan Jokowi Tiga Kali Tegur Keras Menteri
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko menyebut dalam enam (6) bulan terakhir Presiden Jokowi menegur keras menteri 3 kali.
Kepada Investor Asing, Jokowi: Tak Perlu Urus Apapun
Presiden Jokowi memastikan kemudahan layanan bagi para investor asing yang ingin merapat ke Indonesia. Investor tak perlu repot urus sana-sini.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.