Jakarta – Di awal epidemi virus corona baru (Coronavirus Disease 2019/Covid-19) episentrum di Eropa terjadi di Italia yang kemudian digeser Spanyol selanjutnya digeser Rusia. Inggris jauh di bawah dengan kasus yang sedikit. Tapi, hari demi hari kasus di Inggris terus bertambah sampai akhirnya tanggal 19 Juni 2020, seperti dilaporkan situs independen, worldometer, jumlah kasus Covid-19 di Inggris lewati angka 300.000 yaitu 301.815 dengan 42.461 kematian. Tidak laporan jumlah yang sembuh (N/A).
Dengan jumlah kasus 301.815 Inggris ada di peringkat ke-6 dunia dan peringkat ke-2 di Eropa. Selain itu jumlah kematian terkait Covid-19 di Inggris terbanyak di Eropa yaitu 42.461. Inggris menerapkan lockdown sejak 23 Maret 2020 dan mulai dikendorkan awal Mei 2020.
PM Inggris, Boris Johnson, mengatakan bagi yang tidak bisa bekerja di rumah sudah bisa kembali bekerja mulai 11 Mei 2020. Tapi, dianjurkan agar tidak naik angkutan umum ke tempat kerja. Sebaiknya jalan kaki atau naik sepeda.
Negara-negara Eropa yang semula di atas Inggris, seperti Spanyol, Italia, Jerman dan Prancis kini ada di bawah Inggris dalam jumlah kasus. Sedangkan Rusia meroket ke peringkat ke-1 di Eropa dari yang semula ada di bawah Spanyol, Italia, Jerman, Prancis dan Inggris.
Kasus harian mulai banyak tanggal 27 Maret 2020 yaitu 2.885. Kasus baru terus naik sampai pada puncak 10 April 2020 sebanyak 8.681. Kasus baru turun tapi tetap dalam jumlah besar sampai 17 Mei 2020 sebanyak 3.534. Grarik kasus baru naik-turun, tapi pada tanggal 18 Juni 2020 kasus baru dilaporkan 1.281. Pertambahan kasus yang tinggi membuat jumlah kumulatif kasus jadi besar yaitu 301.815.
Peringkat Inggris sendiri ada di belakang India yang belakangan ini meroket ke peringkat ke-4 dunia di belakang Rusia, Brasil dan Amerika Serikat. Dengan jumlah kasus yang menembus 300.000 apakah Inggris akan tetap melonggarkan lockdown? (Bahan dari bbc.com dan sumber-sumber lain). []