Covid-19 Indonesia Salip Korea Selatan

Biar pun deteksi kasus Covid-19 di Indonesia lambat, tapi ternyata jumlah kasus Covid-19 di Indonesia lampaui jumlah kasus Covid-19 Korea Selatan
Anak-anak di Sekolah Dasar Al Khader, Jordania, ikut dalam demonstrasi cara mencuci tangan. Cuci tangan adalah cara termurah dan paling efektif untuk meredam penyebaran Covid-19, namun jutaan orang tidak memiliki akses untuk air bersih dan sanitasi. (Foto: unicef.org/ UNICEF/UNI313299/Matas).

Jakarta – Sama seperti banyak negara yang pertambahan kasus positif virus corona baru (Covid-19) yang lambat di awal-awal penemuan kasus, sekarang Indonesia melewati jumlah kasus Covid-19 di Korea Selatan (Korsel). Negara-negara lain, seperti Italia, Spanyol, Iran dan Amerika Serikat (AS) pada mulanya juga pertambahan kasus lambat, tapi belakangan negara-negara itu ada dalam 10 negara dengan jumlah kasus positif Covid-19 terbanyak.

Begitu pula dengan Indonesia yang sejak deteksi kasus pertama sebanyak dua pada tanggal 2 Maret 2020 sampai awal April 2020 pertambahan kasusnya lambat, tapi menjelang minggu kedua April 2020 kasus Covid-19 positif mulai banyak dan hari ini, 2 Mei 2020, seperti dilaporkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dr Achmad Yurianto, melalui konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, pukul 15.30, mengatakan sampai pukul 12.00 WIB jumlahnya 10.843 dengan 831 kematian dan 1.665 sembuh.

Sementara itu laporan di situs independen worldometer tanggal 2 Mei 2020 pukul 08.58 GMT atau 13.58 WIB, jumlah kasus Covid-19 di Korsel 10.780 Itu artinya Indonesia sudah menyalip Korsel dalam jumlah kasus kumulatif Covid-19 dengan selisih 63 kasus.

Sebelumnya Ukraina lebih dahulu melewati jumlah Korsel dalam jumlah kasus Covid-19. Dengan demikian di atas Korsel ada 25 negara dengan jumlah kasus di bawah China. Sedangkan di atas China ada 10 negara dengan jumlah kasus lebih dari 90.000-an (Brasil) dan pemegang rekor di puncak pandemi yaitu Amerika Serikat (AS) dengan kasus 1.131.492. Sedangkan kasus Covid-19 global mencapai 3.413.169 dengan 239.711 kematian dan 1.086.525 sembuh.

Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia akan terus bertambah karena ada 235.035 Orang dalam Pemantauan (ODP) dan 22.545 Pasien dalam Pengawasan (PDP). Mereka ini belum menjalani dua kali tes spesimen swab dengan PCR.

Langkah Korsel dalam menghadapi Covid-19 sangat realistis. Tiga hari setelah otoritas China mengumumkan kasus virus corona di Wuhan, Korsel langsung menjalankan program tes swab massal tanggal 2 Januari 2020. Padahal, kasus pertama di Negeri Ginseng itu baru terdeteksi tanggal 20 Januari 2020 pada salah seorang jemaat rumah ibadah.

ilus nasional2Perbandingan tes swab di Korea Selatan dan Indonesia. (Foto: Tagar/Syaiful W. Harahap)

Bandingkan dengan Indonesia ketika belum ada kasus dan setelah ada kasus yang terjadi adalah perdebatan yang tak berujung, terutama di layar televisi. Masyarakat pun akhirnya terbelah dengan tidak menuruti anjuran pemerintah karena pro-kon yang disebarluaskan oleh media, terutama televisi, yang sebagian justru ‘menyerang’ program pemerintah dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Selain itu masih ada lagi orang-orang yang kontak dengan ODP dan PDP serta yang positif Covid-19 yang tidak jujur melapor ke fasilitas kesehatan. Ada pula yang masuk rumah sakit dengan keluhan berbagai macam penyakit tapi tidak jujur tentang kegiatan mereka 14 hari sebelumnya sehingga sudah beberapa kali terjadi penularan ke tenaga medis.

Sudah saatnya pemerintah menerapkan sanksi pidana kepada warga atau pasien yang berobat ke fasilitas kesehatan tapi tidak jujur. Bisa dijerat dengan pidana yang diatur di KUHP merencanakan pembunuhan karena menyebarkan virus (Covid-19) karena virus itu mematikan.

Maka, kalau ada yang meninggal karena virus Covid-19 yang ditularkan pasien yang berbohong jerat dengan hukum pidana dengan tuduhan pembunuhan berencana. Ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup di bui. []

Berita terkait
Indonesia Potensial Jadi Episentrum Covid-19 ASEAN
Covid-19 di Indonesia terus bertambah seiring dengan tes Covid-19, pertambahan kasus yang pesat Indonesia bisa jadi episentrum Covid-19 di ASEAN
Apakah Indonesia Akan Jadi Episentrum Covid-19 ASEAN
Jika berkaca ke AS yang sejak 27 Maret 2020 jadi episentrum baru penyebaran Covid-19 bisa jadi Indonesia terancam jadi episentrum di ASEAN
0
Kementerian Agama Siapkan Pengaturan Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK
Menjelang dan pada Iduladha dan tiga hari tasyrik di Iduladha pasti kebutuhan hewan ternak terutama sapi dan kambing itu akan tinggi