Covid-19 India Lampaui China,Tapi Penularan Melambat

Jumlah kasus Covid-19 di India naik menjadi 85.940, melampaui China. Namun tingkat kematian penularan menurun karena keberhasilan lockdown.
Pemerintah India memperpanjang lockdown yang malah akan memicu kekhawatiran terhadap masyarakat yang rentan di tengah gangguan ekonomi yang parah akibat imbas pandemi Covid-19. (Foto: AFP|BBC News).

New Delhi - Jumlah kasus virus corona Covid-19 di India naik menjadi 85.940 berdasarkan data Sabtu, 16 Mei 2020. Saat ini kasus positif di India melampaui China, tempat pandemi itu berasal tahun lalu. Namun demikian, penguncian (lockdown) yang diberlakukan secara ketat pada akhir Maret lalu berhasil mengurangi tingkat penularan.

Para pemimpin negara, pebisnis, dan kelas pekerja India telah meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk membuka kembali ekonomi yang terpukul. Pemerintah diperkirakan akan memperpanjang penguncian, yang semula akan berakhir pada Minggu, 17 Mei 2020, meskipun ada pelonggaran pembatasan.

Sejauh ini angka kematian di India menunjukkan penurunan

Baca Juga: India Sasar Usaha Kecil dalam Stimulus Covid-19 

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Sabtu, 16 Mei 2020, sejauh ini angka kematian di India menunjukkan penurunan. Menurut data Kementerian Kesehatan, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 2.752 orang, dibandingkan Tiongkok yang mencapai 4.600. Angka kematian di Amerika Serikat, Inggris, dan Italia jauh lebih tinggi.

Sepertiga dari kasus positif Covid-19 berasal dari negara bagian barat Maharashtra. Mumbai tercatat yang paling parah, diikuti oleh Tamil Nadu, Gujarat dan Delhi. Negara-negara bagian ini merupakan pusat ekonomi paling penting di India sehingga mempersulit tugas pemerintah ketika mencoba membuka kembali tanpa memicu lonjakan besar dalam infeksi.

Menteri Kesehatan India, Harsh Vardhan mengatakan tingkat orang yang terinfeksi mengalami perlambatan. Saat ini dibutuhkan waktu 11 hari untuk peningkatan kasus dua kali lipat, dibandingkan sebelum pemberlakukan lockdown yang mencapai berlipat ganda setiap tiga setengah hari.

Warga Miskin di IndiaKebijakan lockdown yang diterapkan pemerintah India membuat warga miskin dan pekerja migran terpukul. (Foto: EPA|BBC News).

"Jelas situasinya telah membaik karena lockdown. Kami telah menggunakan periode lockdown ini untuk mempercepat tindakan kesehatan masyarakat seperti deteksi kasus, pelacakan kontak, isolasi dan pengelolaan kasus," kata Vardhan.

Pejabat India mengatakan angka kematian yang rendah bisa jadi karena mayoritas orang yang terinfeksi virus tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. Perluasan lockdown yang diberlakukan sejak awal telah membantu menghindari bencana besar.

Simak PulaIndia Perpanjang Lockdown Dua Minggu

Shamika Ravi, mantan anggota Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri India mengatakan, India masih dalam fase pertumbuhan, karena total kasus masih meningkat. Kasus aktif Covid-19 tumbuh pada 3,8 persen (setiap hari). "Ini perlu turun menjadi 0 persen agar negara pulih secara keseluruhan," katanya.[]

Berita terkait
Covid-19, India Luncurkan Paket Ekonomi Rp 4.018 T
Pemerintah India meluncurkan paket ekonomi senilai US$ 270 miliar untuk penanganan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian.
Efek Covid-19, Emisi Karbon di India Turun Tajam
Emisi gas karbon di India turun untuk pertama kalinya dalam empat dekade, salah satunya karena imbas lockdown untuk menekan pandemi Covid-19.
Aktivis Hamil India Masuk Bui di Tengah Covid-19
Safoora Zargar, aktivis dan mahasiswa India ditangkap polisi karena diduga terlibat dalam aksi unjuk rasa menentang UU Kewarganegaraan.
0
Aung San Suu Kyi Dipindahkan ke Penjara di Naypyitaw
Kasus pengadilan Suu Kyi yang sedang berlangsung akan dilakukan di sebuah fasilitas baru yang dibangun di kompleks penjara