Covid-19 Global Catat Sejarah Tembus Angka 2.000.000

15 April 2020, pukul 05.09 GMT atau 12.09 WIB, pandemi global Covid-19 buka lembaran baru tembus angka 2.000.043 di 210 negara dan kapal pesiar
Seorang perempuan memakai masker pelindung mengayuh sepedanya melewati gambar Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, di Manila, Filipina, pada 20 Maret 2020. (Foto: thediplomat.com/AP Photo/Aaron Favila).

Jakarta - Wabah (pandemi) virus corona baru (Covid-19) terus berkecamuk di banyak negara. Perkiraan yang semula hanya melihat China, dalam hal ini Wuhan, sebagai daerah yang akan habis diterkam Covid-19 ternyata meleset.

Bahkan perkiraan bahwa Korea Selatan (Korsel) sebagai negara yang berbatasan langsung dengan China juga akan jadi episentrum Covid-19 pun pupus. Soalnya, sampai 14 April 2020 kasus positif Covid-19 di Korsel hanya 10.564 di belakang 20 negara yang mencatat kasus di atas 10.000-an.

Pertengahan Maret 2020 arah pergerakan Covid-19 mulai menunjukkan taring yaitu menyeberang ke Eropa. Negara Eropa pertama yang mencatat kasus Covid-19 yang banyak adalah Italia bahkan juga dengan kematian yang banyak melebihi jumlah kematian di episentrum awal yakni di China.

Jumlah kasus di Italia melewati angka 100.000. Tapi, virus rupanya tidak berhenti di Italia karena laporan dari Amerika Serikat (AS) justru melampaui jumlah kasus di Italia. Itu artinya virus menyeberang lagi ke AS.

Hal ini sangat masuk akal karena ketika pandemi muncul di Wuhan akhir Desember 2020 banyak warga kota itu yang melancong ke Eropa, AS, Australia dan kota-kota di Asia. Sebagian dari mereka merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala) yaitu orang yang mengidap Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala dan keluhan kesehatan yang khas. Mereka hanya demam atau batuk ringan.

Tujuan utama mereka al. New York (AS) dan kota-kota besar di Eropa, Sydney, Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur dan Indonesia. Pelancongan massal itu terjadi seiring dengan perayaan tahun baru. Mereka bebas keluar Wuhan karena otoritas China baru melakukan lockdown (menutup wilayah) tanggal 23 Januari 2020 ketika jutaan warga Wuhan melancong di puluhan negara.

Maka, setelah kasus merebak di AS beberapa negara Eropa yaitu Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol menyusul Italia dengan kasus di atas 100.000. AS sendiri mencatat kasus pada angka 611.156. Lima negara Eropa dan AS jumlah kasusnya jauh di atas China dan Korsel.

Hari ini, 15 April 2020, pukul 05.09 GMT atau 12.09 WIB, seperti dilaporkan situs independen worldometers penyebaran pandemi global Covid-19 membuka lembaran baru dengan menembus angka 2.000.043 yang dilaporkan dari 210 negara dan teritori serta dua kapal pesiar mewah. Kematian pun terus bertambah.

Indonesia sendiri dengan jumlah kasus 4.839 di kawasan Asia di peringkat ke-13, sedangkan di ASEAN pada peringkat ke-3 di belakang Filipina dan Malaysia.

Dengan jumlah warga yang sangat sedikit menjalani tes swab dengan PCR diperkirakan kasus di Indonesia akan terus bertambah karena jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada 139.137 serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 10.482. Mereka ini belum menjalani tes swab dengan PCR.

Langkah beberapa daerah di Indonesia yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seperti Jakarta, Kab dan Kota Bogor, Kota Depok, Kab dan Kota Bekasi serta Bandung Raya tidak bermakna karena tes swab PCR tidak dijalankan di wilayah-wilayah tsb. sehingga penularan Covid-19 secara horizontal sebagai local transmission akan terus terjadi. []

Berita terkait
Covid-19 di Amerika Serikat Tembus Angka 500.000
Wabah virus corona (Covid-19) terus merebak di banyak negara hari ini kasus di Amerika Serikat kasus positif Covid-19 sudah tembus angka 500.000
Lima Negara Kejar-kejaran ke Puncak Pandemi Corona
Di awal wabah virus corona (Covid-19) merebak di China sepertinya virus hanya berkecamuk di sana, fakta baru episentrum pindah ke Eropa dan AS
Peringkat Kematian Covid-19 di Dunia, Italia Nomor 1
Di dunia hingga Kamis 2 April 2020 terkonfirmasi 932.605 kasus positif corona Covid-19, di antaranya 46.809 meninggal. Berikut peringkat kematian.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.