Jakarta – Hanya dalam lima hari sejak tanggal setelah tanggal 30 Mei 2020 kasus konfirmasi positif Covid-19 global bertambah 500.000 sehingga tanggal 4 Juni 2020 pukul 04.59 WIB jumlah kasus Covid-19 di dunia, seperti dilaporkan situs independen worldometer, mencapai 6.531.900 dengan 385.394 kematian dan 3.110.630 sembuh.
Jika dihitung dari kasus pertama di Wuhan, China, yang dilaporkan otoritas China ke Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) tanggal 31 Desember 2019, jumlah 6.531.900 terjadi setelah 157 hari. Itu artinya hanya dalam hitungan 157 hari jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 sudah mencapai 6.531.900.
Semula banyak kalangan yang memperkirakan pandemi Covid-19 akan berkecamuk di China selanjutnya ke Korea Selatan (Korsel). Tapi, fakta menunjukkan episentrum Covid-19 justru terbang ke Eropa pada awalnya di Italia kemudian disusul Spanyol. Belakangan muncul Rusia yang menggeser Spanyol dan Italia sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Setelah berkecamuk di Eropa episentrum menyeberang ke Benua Amerika yaitu di Amerika Serikat (AS). Di benua ini episentrum bertambah setelah Brasil melaporkan ratusan ribu kasus Covid-19.
Negara-negara dengan kasus Covid-19 lebih dari 100.000 serta kasus di beberapa negara Asia. (Foto: Tagar/Syaiful W. Harahap)Di Asia episentrum Covid-19 ada di India dan Iran yang disusul Arab Saudi. Dua negara yang diperkirakan jadi episentrum Covid-19 yaitu China justru ada di peringkat ke-17 dunia dan ke-4 di Asia. Sedangkan Korsel ada di peringkat ke-51 dunia dan ke-20 di Asia.
Dengan pertambahan kasus yang sangat cepat ini tidak ada tanda-tanda pandemi akan reda karena di beberapa negara kasus baru justru ada yang baru mulai banyak terdeteksi.
Jika dilihat dari perjalanan pandemi negara-negara yang bisa mengendalikan Covid-19 adalah negara yang sudah mencapai pandemi puncak, sedangkan negara-negara yang terus melaporkan jumlah kasus yang banyak belum mencapai puncak pandemi. []
