Covid-19 di Indonesia Tembus 7.000 Kasus Sehari, Ini Kata Kemenkes

Kasus Covid-19 di Indonesia selama tiga hari terakhir menembus angka 7.000 kasus setiap harinya.
Petugas kesehatan mengenakan APD saat melakukan tes swab di Stasiun Kereta Api Gambir, Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. (Foto: Tagar/Voa Indonesia)

Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia selama tiga hari terakhir menembus angka 7.000 kasus setiap harinya. Rinciannya, 7.514 kasus pada 23 Desember 2020, 7.199 kasus pada 24 Desember 2020, dan 7.259 kasus pada 25 Desember 2020 kemarin.

Menurut Juru Bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, meningkatnya kasus Covid-19 selama tiga hari terakhir akibat adanya testing yang tepat sasaran pada orang yang suspek atau memiliki kontak erat dengan pasien positif, sehingga lebih banyak yang terdeteksi.

Ini menjadi kewaspadaan masyarakat ada peningkatan kasus karena upaya pencegahan lemah, 3T sudah membaik, kapasitas lab kita membaik sehingga kita juga bisa mendeteksi lebih cepat.

"Misalnya, semua orang yang pernah kontak dengan kasus positif kita tes, jadi kita benar-benar tes orang yang paling mungkin terinfeksi atau terpapar Covid-19, jadi otomatis dengan data itu ternyata orang yang kita curigai benar positif, testing kita tepat sasaran," ujar Nadia, dikutip Tagar, Sabtu, 26 Desember 2020.

Nadia menjelaskan, upaya testing-tracing-treatment (3T) Covid-19 di Indonesia semakin membaik, sehingga lebih cepat mendeteksi. Oleh karena itu, Nadia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan, seperti lebih berhati-hati menjalin komunikasi dengan pasien positif Covid-19 atau suspek agar tidak ikut terinfeksi.

"Ini menjadi kewaspadaan masyarakat ada peningkatan kasus karena upaya pencegahan lemah, 3T sudah membaik, kapasitas lab kita membaik sehingga kita juga bisa mendeteksi lebih cepat," ujarnya.

Nadia mengatakan, banyaknya kasus positif di Indonesia karena masyarakat yang kurang peduli terhadap Covid-19, sehingga tidak mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

"Karena protokol pencegahannya tidak jalan, jadi banyak yang melanggar protokol kesehatan, sehingga banyak orang terpapar, kemudian terinfeksi. Jadi itu kenapa banyak positif sekarang, karena upaya pencegahannya longgar," ungkap Nadia.

Berdasarkan data dari situs resmi Covid-19, kasus positif Covid-19 pada 25 Desember 2020 berjumlah 700.097 kasus. Sebanyak 570.304 orang sembuh dan 20.847 kasus pasien meninggal. [] (Amalia Amriati Fajri)

Berita terkait
Kemenpora & Kemenkes, Rencana Laboratorium Anti Doping Solo
Kerja sama Kemenpora & Kemenkes bangun Laboratorium Anti Doping di Solo yang akan diwujudkan pada 2021.
Vaksinasi Gratis, Kemenkes Tetapkan 6 Jenis Vaksin Covid-19
Presiden Jokowi gratiskan vaksinasi untuk warga Indonesia. Berikut daftar 6 jenis vaksin Covid-19 yang ditawarkan Kementerian Kesehatan RI.
Survei Kemenkes: Aceh Paling Tinggi Menolak Vaksin Corona
Survei Kemenkes bersama ITAGI mengungkapkan Aceh paling tinggi menolak vaksin corona, Papua paling rendah.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.