Corona, GMF Disinfeksi Pesawat Garuda dan Citilink

Wabah virus corona yang telah menyebar ke Indonesia memicu kekhawatiran dunia usaha, termasuk Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF).
Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto. (foto: Tagar/Popy Sofy).

Jakarta - Wabah virus corona jenis COVID-19 yang telah menyebar ke Indonesia  memicu kekhawatiran kalangan dunia usaha, termasuk PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk(GMF). Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk itu telah melakukan disinfeksi puluhan pesawat Garuda dan Citilink untuk mengantisipasi potensi penyebaran wabah virus yang mematikan.

"Terhitung sejak Januari 2020, GMF telah melakukan proses disinfeksi untuk 19 pesawat Garuda Indonesia dan 13 pesawat Citilink Indonesia," kata Direktur Utama, GMF Tazar Marta Kurniawan, dalam temu media di Hangar GMF, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 6 Maret 2020, seperti dikutip dari Antara.

Selain itu, menurut Tazar, perlakuan yang sama juga diterapkan kepada pesawat-pesawat yang datang dari negara-negara terdampak yang ingin melakukan perawatan di GMF. Untuk pesawat di luar afiliasi Garuda Group, ada 18 pesawat dari maskapai internasional yang berasal dari delapan negara yang berbeda-beda.

garuda1Pesawat Garuda Indonesia yang mendarat di Yogyakarta International Airport (YIA), Jumat 4 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Baca Juga: Daftar WNI Positif Terinfeksi Virus Corona Bertambah

Dirut GMF menjabarkan pembersihan menyeluruh wajib dilakukan agar potensi penyebaran dapat ditekan dan agar pesawat dapat beroperasi kembali dalam keadaan steril dan sempurna. Pembersihan dengan disinfeksi itu dilakukan di seluruh area yang bersentuhan langsung dengan penumpang di pesawat, seperti toilet, tempat duduk, hingga over head compartment di kabin.

"Kami paham risiko tertular pada saat proses disinfeksi sangatlah tinggi, untuk itu pengawasan akan kesehatan dan keselamatan personel menjadi hal yang kami perhatikan pada kesempatan pertama," tutur Tazar.

YogyakartaPesawat Citilink melakukan uji coba penerbangan di YIA pada Kamis 2 Mei 2019 lalu. Oktober nanti ada 65 penerbangan beroperasi di YIA. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Untuk itu, petugas juga wajib menggunakan alat perlindungan diri sesuai standard selama mengerjakan proses disinfeksi. Yakni minimal menggunakan sarung tangan, masker sekali pakai untuk metode pencegahan, serta baju khusus untuk kasus di mana telah terjadi infeksi dalam pesawat. Sedangkan proses disinfeksi itu sendiri menggunakan cairan disinfektan yang telah direkomendasikan untuk penerbangan yaitu Appled 3471 dan Isoprophyl berkadar alkohol 70 persen.

Simak Pula: Langkah Strategis Pemerintah Tangkal Virus Corona

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuan (KKP) Kelas 1 Soekarno-Hatta, Sutjipto mengatakan terkait dengan virus corona, pesawat harus benar-benar diperhatikan terbebas dari bakteri dan virus. Ia juga mengemukakan telah melakukan asistensi dan menggandeng GMF sebagai upaya sinergi berbagai lini untuk melakukan aksi pencegahan cepat. Sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan KKP Kelas I Soekarno-Hatta, setiap operator dan provider perlu melakukan tindakan khusus terhadap pesawat yang membawa penumpang yang terindikasi terjangkit virus corona tersebut.[]


Berita terkait
Negatif Corona, 4 WNI ABK di Jepang Boleh Pulang?
Empat dari sembilan WNI ABK Diamond Princess dinyatakan sembuh atau bebas dari virus corona setelah dirawat di RS Jepang.
Daftar WNI Positif Terinfeksi Virus Corona Bertambah
Juru Bicara Pemerintah, Achmad Yurianto, mengumumkan bahwa ada dua lagi WNI yang terinfeksi virus corona.
Achmad Yurianto Jelaskan Isu 2 WNI Terinfeksi Corona
Juru bicara penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto meluruskan isu dua WNI terinfeksi corona di Jakarta.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.