Jakarta - Juru bicara penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto meluruskan pemberitaan terkait dua warga Depok, Jawa Barat terinfeksi virus corona yang dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Suroso, Jakarta Utara. Dia mengatakan pasien itu telah mengetahui tertular corona sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkannya.
Ketemu positif, lapor menteri, menteri lapor presiden.
"Dia ngomong bahwa saya punya teman yang dirawat di Malaysia dengan Covid-19. Saya sempat akrab dengan teman ini, sempat dansa-dansa. Dokternya langsung mikir udah lah kita bawa ke Sulianti Saroso saja, sampai sana langsung diambil spesimen, langsung kita periksa, ketemu positif, lapor menteri, menteri lapor presiden, diumumkan, selesai," kata Yuri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 3 Maret 2020.
Dia menyebut, pemeriksaan dilakukan terhadap warga Depok tersebut lantaran telah ada informed consent (persetujuan tindakan kedokteran) dari keduanya. Dia membantah informasi bahwa dua orang tersebut baru mengetahui tertular setelah ada pengumuman dari Jokowi.
"Ya engak mungkin, enggak tahu. Gimana sih, masa ada orang disuntik enggak diomongin, main tusuk aja," ucap dia.
Pernyataan Achmad Yurianto ini merespons pesan singkat yang tersebar di media sosial terkait dua warga Depok disebut-sebut tidak mengetahui hasil pemeriksaan kesehatannya terinfeksi virus corona sebelum diumumkan Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengumumkan dua warga Depok positif terinfeksi virus corona di Jakarta. Penularan diduga berasal dari interaksi dengan warga negara asing(WNA) asal Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.
"Ternyata orang (WNA Jepang) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
Malaymail sempat menginformasikan WNA Jepang yang dinyatakan terinfeksi corona sempat berada di Indonesia. Wanita berusia 41 tahun tersebut pasien ke-24 di Malaysia yang terjangkit Covid-19. Dia merupakan wanita berkebangsaan Jepang yang bekerja di Malaysia dan melakukan perjalanan ke Jepang pada Januari dan ke Indonesia pada awal Februari. []