Corona dan 23 Istilah Populer yang Menyertainya

Semakin merebaknya virus Corona atau Covid-19, banyak istilah populer yang sering kali terdengar di telinga masyarakat. Berikut ulasannya.
Ilustrasi virus Corona atau Covid-19 yang mewabah. (Foto: wuwm.com)

Jakarta - Semakin merebaknya virus Corona atau Covid-19, banyak istilah populer yang sering kali terdengar di telinga masyarakat. Tentu sejumlah kata tersebut harus diketahui agar dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan virus berbahaya tersebut. 

Virus corona hingga sekarang ini masih menjadi bahan perbincangan lantaran kasusnya yang kian bertambah banyak di sejumlah negara. Bahkan, World Health Organization (WHO) meningkatkan status penyebaran virus ini menjadi pandemik.

Di Indonesia sendiri hingga Minggu, 15 Maret 2020, jumlah pasien positif Corona mencapai 117 orang, dengan catatan 8 orang sembuh dan 5 orang meninggal dunia.

Berikut Tagar rangkumkan sejumlah istilah-istilah populer terkait dengan virus Corona atau Covid-19.

1. Virus Corona (Coronavirus)

WHO menjelaskan coronavirus itu sebagai keluarga besar virus yang mampu menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.

Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan mulai dari flu hingga persoalan yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) atau sindrom pernapasan akut berat.

Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa itu muncul di Wuhan China pada Desember 2019, diberi nama dengan sebutan Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).   

2. SARS-CoV-2

Dilansir dari laman WHO, SARS-CoV-2 merupakan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19. Pada 12 Februari 2020, Nama tersebut diberikan oleh Coronavirus Study Group (CSG) dari Komite Internasional untuk Taksonomi Virus atau International Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV).

3. Covid-19

WHO memberikan nama penyakit yang disebabkan virus Corona atau SARS-CoV-2 dengan sebutan Covid-19. Nama tersebut diberikan oleh Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Swiss pada Selasa, 11 Februari 2020.

Tedros menjelaskan nama tersebut dipilih untuk menghindari stigmatisasi, referensi ke lokasi geografis tertentu, spesies hewan, atau sekelompok orang sesuai dengan rekomendasi internasional.

Akronim nama Covid-19 sendiri juga memiliki penjelasannya, "co" berarti corona, "vi" untuk virus, "d" yaitu disease (penyakit), dan angka 19 itu menunjukkan tahun munculnya penyakit tersebut yakni 2019.

4. ODP (Orang Dalam Pengawasan)

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto, orang dengan status ODP belum menunjukkan gejala sakit. Tetapi, kategori ini merujuk kepada semua orang (WNI/WNA) yang masuk ke Indonesia atau orang yang sempat berkunjung ke negara episentrum virus Corona.

Selain itu, ODP juga ditujukkan kepada orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien positif Corona. Sehingga perlu dilakukan pemantauan.

5. PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

PDP merupakan kategori untuk seseorang yang mengalami kenaikan satu tingkat setelah ODP. Kategori tersebut diberikan kepada ODP yang menunjukkan gejala yang mengarah kepada Covid-19, seperti demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

6. Suspect

Suspect merupakan pasien (PDP) yang menunjukkan gejala terjangkit Corona dan memiliki riwayat kontak dengan pasien positif Covid-19. Pasien suspect Covid-19 akan diperiksa spesimennya dengan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Suquencing.

7. Positif Covid-19

Positif Covid-19 itu maksudnya pasien yang terbukti secara medis merasakan gejala klinis serta hasil laboratorium terjangkit virus Corona.

8. Negatif Covid-19

Istilah ini maksudnya pasien (PDP) yang tidak terbukti terjangkit Covid-19. Tetapi bisa juga merujuk kepada orang yang pernah terinfeksi Covid-19 (positif Corona) dan sudah dinyatakan sembuh.

9. Endemi

Endemi yaitu suatu hal (misalnya penyakit) yang berada di wilayah atau negara dan identik dengan lingkungan tertentu.

10. Epidemi

Istilah epidemi yaitu penyebaran penyakit secara cepat dan menimbulkan banyak korban di daerah yang luas. Dikutip dari laman Verywell, kata epidemik memiliki artinya peningkatan jumlah penyakit di atas normal yang tidak diharapkan.

11. Pandemi

Pandemi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bermakna wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.

Wabah penyakit yang masuk dalam kategori pandemi, yaitu penyakit menular dan memiliki garis infeksi berkelanjutan. Misalnya terdapat kasus di sejumlah negara lainnya, selain di tempat asalnya. Hal ini masih digolongkan sebagai pandemi.

12. Lockdown atau Kuncitara

Lockdown atau kuncitara berarti mengunci suatu daerah atau kawasan untuk mencegah sesuatu (manusia) masuk dan keluar. Dalam situasi ini orang tidak diperbolehkan masuk atau meninggalkan sebuah bangunan, serta kawasan dengan bebas karena suatu alasan yang darurat.

Saat ini sejumlah negara, seperti China, Italia, Denmark, Irlandia, dan Filipina sedang menerapkan lockdown. Hal ini sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus Corona atau Covid-19.

13. Isolasi

Menurut KBBI, isolasi berarti pemisahan suatu hal dari hal lain atau usaha untuk memencilkan (memisahkan) manusia dari manusia lain. Misalnya, seseorang yang terjangkit penyakit menular (Covid-19) biasanya akan diisolasi sebagai upaya pencegahan penyebaran penyakitnya kepada orang lain.

14. Karantina

Karantina berarti tempat penampungan yang lokasinya terpencil. Area ini berguna untuk mencegah terjadinya penularan (penyakit) kepada orang lain.

15. KLB

Dilansir dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2014 mengenai penanggulangan penyakit menular, KLB atau kejadian luar biasa yaitu timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna epidemiologi pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.  

Keadaan ini yang biasanya menjurus kepada wabah. Saat ini, sejumlah daerah di Indonesia sudah ada yang menerapkan status KLB lantaran semakin merebaknya virus Corona, seperti Tangerang, Banten, dan Solo.

16. Klaster

Klaster yaitu sistem yang digunakan untuk mengkategorikan dari mana asal penyebaran virus terjadi.

17. Imported Case

Imported case berarti kasus penularan yang dihasilkan dari pajanan (situasi yang menimbulkan risiko penularan) virus di luar negeri. Misalnya, seseorang positif Corona atau Covid-19 karena tertular saat berada di luar negeri.

18. Social Distance

Social distance merupakan istilah lain dari menjaga jarak. Istilah ini muncul ketika Corona semakin mewabah di sejumlah negara. Hal ini salah satu strategi untuk mencegah penularan atau memperlambat penyebaran virus Covid-19 itu.  

19. Spesimen

Istilah spesimen sekarang ini semakin sering terdengar di masyarakat. Kata ini dimaksudkan sebagai contoh atau keseluruhan bagian dari kelompok organisme (hewan, tumbuhan, bakteri, jamur, alga, dan virus) yang diambil dari lingkungan dan disimpan dalam wadah, seperti botol atau kotak.

Hal ini berguna untuk menguji seseorang apakah terindikasi positif virus Corona atau tidak. Biasanya seseorang diambil spesimennya untuk dilakukan proses pengujian.

20. Fasyankes

Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), maksudnya suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan. 

Hal ini baik pelayanan kesehatan promotive, preventif, kuratif, maupun rehabilitative yang dilakukan pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

21. Screening Pasien

Screening Pasien adalah pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang sehat dari mereka yang memiliki keadaan patologis yang tidak diagnosis atau risiko tinggi.

22. Hand Sanitizer

Istilah hand sanitizer sekarang ini kerap muncul sejak virus Corona menyebar ke beberapa negara. Hand sanitizer itu memang cairan pembersih tangan yang tidak memerlukan air untuk membilasnya.

Umumnya, hand sanitizer berbahan alkohol dan ticlosan yang berfungsi sebagai antiseptik untuk membunuh bakteri maupun virus.

23. Masker N95

Masker N95 merupakan jenis masker anti polusi yang biasa digunakan untuk melindungi manusia dari asap atau kabut. Alat pelindung ini juga mampu menyaring polutan dan partikel halus sampai 95 persen.

24. Hazmat Suit

Hazman Suit merupakan alat pelindung diri yang sering dipakai untuk mengevakuasi pasien virus Corona atau Covid-19. Pakaian ini dinilai dapat melindungi diri dari paparan virus apapun, dan biasanya digunakan petugas medis dan dokter yang merawat pasien.

Ketika hazmat suit dikenakan biasanya dilengkapi juga dengan kacamata dan sarung tangan. []

Baca juga:

Berita terkait
Pandemi Corona, Stok Gula Pasir di Banyuwangi Kosong
Akibat kekosongan stok gula pasir, Bulog Banyuwangi tidak bisa melakukan operasi pasar disaat harga naik hingga Rp 5 ribu.
Arti Pandemi, Epidemi, dan Wabah Soal Corona
WHO menetapkan virus Corona sebagai sebuah pandemi. Selain itu ada epidemi dan wabah. Lantas, apa arti ketiga kata itu menurut KBBI.
Corona Pandemi, Bagaimana Nasib Industri Asuransi?
Industri asuransi di Tanah Air bakal mendapat tantangan baru seusai penetapan virus corona (COVID-19) sebagai pandemik oleh WHO.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi