Cium Siswi, Oknum Guru di Pessel Ditangkap Polisi

Oknum guru di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ditangkap polisi karena memeluk dan mencium paksa seorang siswi.
(Foto: Ilustrasi/Pixabay/Cocoparisienne)

Pesisir Selatan - Diduga melakukan tindak pidana pelecehan seksual, seorang guru SMP di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, diringkus polisi.

Tidak terima dengan perlakuan pelaku, WD lari ke luar hotel. Korban pun langsung menelpon kakaknya.

Oknum guru berinisial LM, 32 tahun, diduga melakukan tindakan tak senonoh kepada WD, 13 tahun, seorang siswi di salah satu SMP Kecamatan Sutera.

"Sudah kami tahan. Tersangka LM kami tangkap di kediamannya," kata Kasat Reskrim Polres Pessel, AKP Alan Budikusuma Katinusa, kepada Tagar, Rabu 11 Desember 2019.

Kasus dugaan pelecehan seksual ini terjadi pada Jumat 6 Desember 2019. Kala itu, WD diutus mewakili sekolahnya dalam lomba olimpiade ke Painan.

Lantaran jarak sekolah ke Painan mencapai 65 kilometer, kepala sekolah bingung siapa yang akan diutus membawa WD sampai ke pasar kecamatan. Tiba-tiba, LM menawarkan diri bersedia mengantar siswi tersebut.

"Tanpa curiga, tentu kepala sekolah mengizinkan karena tersangka adalah guru di sana," katanya.

LM dan WD pun berangkat siang hari itu. LM kemudian mengajak siswinya makan dan berlanjut menikmati objek wisata Pantai Tan Sridano di Kecamatan Batang Kapas.

Pulang dari pantai, LM pun melanjutkan perjalanan ke Painan dan memesan hotel untuk menginap. Malamnya, dia mengajak WD ke luar dan membelikannya jam tangan.

Sekitar pukul 21.00 WIB, LM datang dan mengetuk kamar WD. Setelah dibukakan pintu, tiba-tiba dia langsung memeluk dan mencium WD.

"Tidak terima dengan perlakuan pelaku, WD lari ke luar hotel. Korban pun langsung menelpon kakaknya dan kakaknya datang di sana sekitar pukul 22.00 WIB," katanya.

Tidak terima atas perbuatan LM, keluarga WD pun melapor ke polisi. Saat ini, LM telah mendekam di sel tahanan Polres Pessel untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Sementara itu, paman korban berinisial SY, 28 tahun, mengatakan LM sepertinya memang sudah berniat melecehkan keponakannya. Sebab kepala sekolah hanya memintanya mengantar WD sampai ke pasar kecamatan dan bukan langsung ke Painan.

Bahkan, tanpa konfirmasi ke kepala sekolah, LM memaksa WD berbohong tentang keberadaannya. Ketika ditanyai, WD dipaksa menjawab sedang di rumah kepala sekolah.

"Saat bersamaan, kepala sekolah mengatakan korban berada di tempat kakaknya. Tapi Allah sayang pada WD dan bisa kembali pulang dengan selamat," katanya. []

Berita terkait
Enam Kasus Korupsi di Pessel Selama 2019
Kejaksaan Negeri Painan, Pesisir Selatan, menangani enam kasus dugaan korupsi sepanjang 2019.
34 Ribu Warga Pessel Miskin, Lapangan Kerja Minim
Angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan berada di posisi ke-4 tertinggi di Sumatera Barat.
Anggaran Pendidikan Pessel Dipangkas Demi Pilkada
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, berencana memangkas alokasi dana pendidikan anggaran 2020.